Live di FB Sebelum Meninggal, Ibu Hamil Kena Covid: Ya Allah Sesak Tolong…..

Curhatan ibu hamil berinisial E, warga Padangsidimpuan, Sumut, PDP COVID-19, sebelum meninggal dunia, Sabtu (4/4/2020) pagi. Foto: Facebook Erni

EDITOR.ID, Sidempuan,- Sungguh dramatis. Seorang ibu hamil sempat melakukan siaran langsung sebelum nyawanya dipanggil Allah SWT. Ibu ini bernama Erni Aqilah Abyan. Warga Sidempuan Sumatera Utara ini berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19. Sang bunda akhirnya meninggal dunia, Sabtu (4/4/2020) pagi.

Kepergian ibu Erni cukup menyita perhatian dan bikin heboh jagat maya. Pasalnya, beberapa jam sebelum dirujuk di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik, Erni sempat curhat tentang kondisinya melalui live Facebook dari RSUD Padang Sidempuan. Detik-detik videonya sebelum meninggal pun beredar viral di masyarakat.

Unggahan itu langsung viral dan dikomentari nyaris 5 ribu warganet dan dibagikan 5.793 kali.

Lewat siaran live Facebooknya Jumat (4/4/2020), Erni menyebut bagaimana dirinya tidak mendapatkan pelayanan yang terbaik selama diisolasi. Sebelum melakukan siaran langsung, Erni yang tengah hamil juga sempat menuliskan status keluhan dan ingin segera dirujuk ke Medan.

“Untuk bapak Wali Kota Padangsidempuan tercinta, Bapak Irsan tolonglah pak, kasikan kesempatan saya dirujuk ke Medan di rumah sakit yang lebih layak lagi, daripada Rumah Sakit Umum Kota Padangsidimpuan ini.

Kasian kandungan saya, fasilitas di sini juga kurang memadai. Kalau saya tahankan lama-lama di sini, yang ada saya cepat-cepat mati konyol ????????.

Saya hanya ingin yang terbaik untuk kesehatan dan kandungan saya. Sesak saya semakin parah di sini pak. Tolong perbantukan rujukan saya. Terimakasih,” tulisnya.

Kemudian dia mengunggah video bagaimana kondisi ruangan dan dia kesulitan mendapatkan pelayanan.

“Dada saya sudah sesak, manggil-manggil perawat saja mau minta minum 2 jam baru datang, disuruh makan, tetapi nasinya saja masih layak dibilang beras mentah, apa itu yang pantas dimakan oleh seorang pasien?” tulisnya lagi.

Dalam videonya, Erni tampak tangannya dipasang selang infus, dia juga memakai alat bantu pernafasan.

“Ini ruangan rumah sakit. Ruangan rumah sakit yang tidak layak dipakai. Minta minum saja, dua jam kemudian baru datang.

Sesak. Ini gimana orang mau makan. Nasinya keras. Orang sehat saja tidak bisa makan ini. Apalagi saya yang lagi sakit. Ini makanannya (sambil menunjukkan nasi). Ini ruangan RS Kota Padangsidempuan. Ya Allah, sesak ya Allah. Minta minum saja dua jam baru datang. Ya Allah Tuhanku, sesak. Tolong,” ucapnya.

Ilustrasi pasien Corona dirawat di RS (ist)

Setelah dirujuk ke Rumah Sakit Kota Medan, Erni akhirnya meninggal saat dalam perjalanan dari Padangsidimpuan menuju Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik, Sabtu (4/4/2020) pagi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: