Laga Krusial Ahsan/Hendra di Semifinal Olimpiade Tokyo, Medali atau Tidak!

ganda putra indonesia, mohammad ahsan hendra setiawan dalam laga yang digelar di musashino forest sport plaza (noc indonesia)

EDITOR.ID, Jakarta,- Jutaan masyarakat di Indonesia deg-degan menantikan pertandingan hidup mati Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan melawan Lee Yang/Wang Chi-Lin yang sedang on fire pada laga semifinal hari ini.

Betapa tidak. Ahsan/Hendra Setiawan kini menjadi salah satu dari tiga wakil Indonesia di cabang bulutangkis yang diharapkan bisa membawa pulang medali dan mengharumkan nama bangsa.

Karena pada Semifinal ganda putra Olimpiade Tokyo, Indonesia hanya menempatkan satu wakilnya. Setelah pasangan ganda putra nomor satu dunia Kevin Sanjaya Sukamuljo / Marcus Fernaldi Gideon gagal lolos karena ditumbangkan dari Lee Yang / Wang Chi-Lin. Ganda putra yang mengalahkan The Minions inilah yang hari ini akan bertarung dengan Ahsan/Hendra.

Padahal The Minions adalah salah satu andalan target kontingen bulutangkis Indonesia untuk membawa pulang medali emas. Namun kini pupus dan mengandalkan pada Ahsan/Hendra.

Pasangan berjuluk The Daddies tersebut setapak demi setapak terus lolos dari lubang maut fase gugur. Di perempat final mereka sukses mengalahkan ganda tuan rumah Jepang dan maju babak Semifinal melawan Tionghoa Taipei Jumat, 30 Juli 2021. Takeshi Kamura/Keigo Sonoda dibuat tak berkutik dengan rubber set 14-21, 21-16 dan 21-9. Kunci kemenangan The Daddies adalah bermain tenang dan efektif.

Faktor kematangan dan pengalaman juga menjadi kunci. Keduanya sudah berpengalaman menjuarai event besar seperti Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis (3 gelar) dan World Tour Finals (2019). Hendra sendiri merupakan peraih emas Olimpiade Beijing bersama Markis Kido.

?Ada perbedaan memang antara Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra dalam menghadapi tekanan di Olimpiade ini. Ahsan/Hendra terlihat lebih tenang, lebih enjoy, jadi bisa lebih fokus,? jelas pelatih Herry Iman Pierngadi.

Pada laga semifinal hari ini, mereka akan menghadapi Lee Yang/Wang Chi-Lin yang sedang on fire. Sebelumnya peringkat ketiga dunia itu sukses membekuk Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe 21-16, 21-19.

?Kami tidak mau mikir medali dulu. Masih ada beberapa pertandingan lagi dan lawannya pasti berat, jadi mau fokus dan mempersiapkan diri saja dulu,? kata Ahsan.

The Daddies juga patut waspada. Dalam dua pertemuan terakhir mereka mengalami kekalahan dari Lee/Wang. Namun, secara keseluruhan Ahsan/Hendra masih unggul 6-4. Hendra mengatakan mereka sudah siap melawan para ganda terbaik dunia.

?Untuk besok (hari ini, Red) harus lebih siap lagi, lebih berani karena lawan juga makin berat. Kami harus in dari awal, tidak boleh kalah start. Kami siap bertemu siapa pun,? lanjut Hendra.

The Daddies adalah julukan yang diberikan lantaran Hendra Setiawan merupakan salah satu atlet Indonesia yang usianya tidak muda lagi. Hendra Setiawan telah menjadi seorang ayah dan memasuki usianya ke-36 tahun.

Meski usianya sudah terbilang tak muda, Hendra Setiawan masih aktif menjadi atlet bulutangkis. Pria kebangsaan Indonesia yang akrab disapa Hendra ini lahir di Pemalang, Jawa Tengah pada tanggal 25 Agustus 1984 (36 tahun). Pasangan hidup Hendra adalah Sabdiani Arief dan dalam pernikahannya dikaruniai tiga anak (Richele Setiawan, Richard Setiawan, dan Russel Howard Setiawan). (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: