Kristina Gagal Paskibraka Apa Hanya Karena Ia Anak Petani!

kristina, siswi sma mamasa. dok sukir bayan

EDITOR.ID, Jakarta,- Tokoh muda Sulawesi Barat Dr Urbanisasi masih tidak bisa menerima kasus gagalnya Kristina berangkat ke Jakarta menjadi salah satu anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) pada HUT ke-76 RI pada 17 Agustus 2021 mewakili Provinsi Sulawesi Barat.

Kristina gadis 16 tahun gagal mewakili Provinsi Sulawesi Barat. Siswi dari SMA Negeri 1 Mamasa ini gagal terbang ke Istana Negara divonis bahwa hasil tes swapnya menunjukkan dia positif Covid-19. Anehnya ia digantikan orang lain yang bukan cadangan atau lolos seleksi.

Konon kabarnya Urbanisasi sebagai praktisi hukum akan mengejar kasus ini dari sisi hukum.

“Terhadap oknum yang didduga terlibat akan kita bidik dengan pasal persekongkolan dan Pemalsuan dokumen diatur di Pasal 480 KUHP dan 263 ,267 KUHP,” sebutnya dalam Whatsapps yang dikirimkan ke redaksi EDITOR.ID, Jumat (30/7/2021)

Apakah anda akan membawa ke meja hijau kasus ini? “Ini akan segera di tindak lanjuti,” lanjutnya dalam WA.

Dr Urbanisasi sangat menyayangkan konspirasi yang menggagalkan keberangkatan Kristina yang punya harapan besar bisa bertemu dengan Presiden Joko Widodo.

“Dispora Sulbar telah memupus harapan Kristina, saya sedih karena Kristina ini dari keluarga tak mampu dan dari keluarga petani, saya minta pejabat jangan mendzalimi orang kecil, anda akan kena hukum karmanya,” ujar Urbanisasi.

Doktor lulusan Universitas Hasanudin dan putra asli Mamasa ini kemudian mempertanyakan apakah tidak ada hak bagi Kristina hanya gara-gara ia orang miskin untuk bisa bertemu Presiden Jokowi yang dicintainya.

“Saya hanya ingin mengetuk rasa empati dari panitia atau yang punya kewenangan di Sulbar bagaimana perasaannya memperlakukan orang kecil orang susah dan orang tak mampu, adakah anda punya perasaan,” papar Staf Pengajar Universitas Tarumanagara yang banyak membantu dan membangun daerahnya di Mamasa Sulbar ini.

urbanisasi
urbanisasi

Kristina, lanjut Urbanisasi, lahir dari keluarga yang pas-pasan secara ekonomi.? “Orangtuanya adalah petani di dusun lemba-lemba di desa Salutabang, yang bekerja keras menafkahi tiga anaknya,” kata Urbanisasi dengan nada sedih.

Namun, hal itu tidak mencegah Kristina bermimpi menjadi seorang polisi wanita (polwan). Sayang, kesempatan emas mengibarkan Bendera Merah Putih di Istana Negara tiba-tiba pupus karena dinyatakan positif terpapar corona.

“Sangat saya sayangkan dan saya prihatin,” pungkas Urbanisasi.

Kegagalan Kristina berangkat ke Jakarta sebagai anggota Paskibraka membuat keluarga sedih dan tak terima. Mereka merasa ada kejanggalan dalam hasil tes swab PCR yang dilakukan pihak Dinas Pemuda dan Olahraga Sulbar, Sabtu (24/7/2021).

Mereka heran kenapa setelah Kristina dinyatakan positif Covid-19, gadis itu dipulangkan ke Mamasa hanya dengan mobil rental. Tidak ada pendampingan seperti penanganan pasien Covid-19 pada umumnya.

Keluarga akhirnya melakukan tes swab PCR ulang pada Senin (26/7). Hasilnya keluar pada Selasa (27/7/2021) dan Kristina dinyatakan negatif Covid-19. Hanya dalam tiga hari, statusnya berubah.

Kristina pun pulang ke Kabupaten Mamasa tempat dirinya menempuh pendidikan. Rumah kozt yang ia tinggali di Patto?longan, Kabupaten Mamasa mendadak ramai. Rumah kozt yang ia tinggali selama menempuh pendidikan sekaligus tempat dirinya menjalani isolasi mandiri.

Keramaian itu ternyata adalah keluarga Kristina. Tak lama kemudian, Kristina pun keluar sambil memegang selembar kertas putih. Iapun pun bersyukur setelah dirinya dinyatakan negatif.

Dihadapan awak media, Kristina pun mengucapkan rasa terima kasih kepada keluarga. Rasa terima kasih ia sampaikan kepada keluarga maupun Netizen yang tak hentinnya memberikan support.

?Biarlah semua kejadian ini menjadi pelajaran buat kita semua?, kata Kristina, Rabu 28 Juli 2021.

Kristina pun menggambarkan perasaannya setelah mengetahui bahwa dirinya tidak berangkat ke Jakarta. Bahkan Kristina, siswi SMA Negeri 1 Mamasa ini mengaku sedih.

Tetapi dia pun percaya bahwa di balik semuanya ada rencana Tuhan yang lebih baik.

?Perasaannya pasti sedih, tetapi saya yakin dan percaya bahwa di balik semua ini ada rencana tuhan yang lebih baik?, ungkapnya.

Kejanggalan lain adalah soal pengganti Kristina. Yang menggantikan Kristina bukanlah cadangan awal dari daerah Pasangkayu yang sudah dipersiapkan, melainkan pelajar lain dari Mamasa.

Dia merasa sangat kecewa dan sedih karena batal menjadi Paskibraka di HUT RI di Istana Negara, apalagi jika sampai batal gara-gara “permainan orang dalam”.

“Perasaannya pasti sedih, tapi di balik semua ini saya sangat percaya bahwa ada rencana Tuhan yang lebih baik,” kata siswi SMA Negeri 1 Mamuju ini saat melakukan konferensi pers di Mamasa, Rabu (28/7/2021).

Akun Facebook Melkisedek Takatio yang merupakan kakak sepupu Kristina mengungkap ada 4 kejanggalan dalam pembatalan Kristina sebagai Paskibraka.

Kejanggalannya adalah:

1. Setelah dinyatakan positif, dia dilepaskan begitu saja dari Mamuju naik mobil ke Mamasa tanpa ada tindakan termasuk tanpa APD.. intinya tanpa penanganan.

2. Adik kami ini calon utusan utama dan ada cadangan dari Pasangkayu. Tapi kenapa yg berangkat adalah anak dari Mamasa, bukan yg cadangan tadi.

3. Adik kami ini ditawari jadi paski provinsi dan bebas pilih peran apa saja termasuk jadi pembawa baki kalau mau. Pertanyaannya, kalau benar dia positif.. kok bisa ya jadi paski di provinsi.

4. Sepulang dari Mamuju, diadakan tes PCR kedua dan ternyata hasilnya NEGATIF

“Karena itu, selaku warga negara Indonesia, bangsa yang katanya beradab ini, kami mohon keadilan ditunjukkan kepada kami juga. Ada apa dibalik kejanggalan yg kami temukan ini?” tulis akun tersebut, dikutip pada Kamis (29/7/2021).

Aktivis Herman Yunus juga meminta agar pemerintah mengusut tuntas dugaan permainan orang dalam di peristiwa ini.

“Gagalnya ananda kristina diduga keras akal-akalan dan meminta semua stakeholder untuk mengusut tuntas siapa oknum yang bermain,” tulis Herman Yunus di akun Facebooknya. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: