Kevin Gordon Diuji Raksasa Juara Dunia 2017, Mampukah Tembus Final?

kevin gordon merayakan kemenangan foto badminton skor.id

EDITOR.ID, Jakarta,- Pemain “ajaib” Kevin Gordon asal Guatemala yang mengejutkan publik badminton dunia karena menembus babak Semifinal akan diuji Viktor Axelsen pebulutangkis asal Denmark pemilik ranking nomor dua dunia yang pernah menyandang Juara Dunia 2017.

Mampukah Kevin Gordon melanjutkan keajaibannya lagi mengkandaskan Viktor Axelsen? Ini akan menjadi batu ujian pemain yang menghebohkan ajang Olimpiade Tokyo 2020 karena menumbangkan sejumlah pemain kelas dunia.

Kevin Cordon sempat mengundang decak kagum ketika berhasil mengalahkan Heo Kwanghee dari Korea Selatan dua set langsung 21-13, 22-20 pada perempat final Olimpiade Tokyo, Sabtu (31/7/2021).

Sebagai catatan, Kwanghee merupakan atlet yang mengandaskan peluang Kento Momota (Jepang), pebulu tangkis nomor satu dunia, di penyisihan grup Olimpiade Tokyo.

Ini menjadi pencapaian fenomenal bagi Cordon lantaran dia berasal dari negara tanpa tradisi atau warisan bulu tangkis dan berperingkat 59 dunia.

Guatemala sendiri baru sekali meraih medali di Olimpiade yakni medali perak di Olimpiade London 2012 dari cabang olahraga jalan cepat.

Viktor Axelsen, pebulu tangkis asal Denmark, dipastikan menjadi penantang Kevin Cordon di semifinal tunggal putra Olimpiade Tokyo 2020.

Pasalnya, pada perempat final Olimpiade Tokyo, pebulu tangkis nomor dua dunia itu mampu mengalahkan atlet China, Shi Yu Qi dua set langsung, 21-13, 21-13, Sabtu (31/7/2021) di Musashino Forest Sport Plaza.

Axelsen yang menjadi unggulan ketiga dalam turnamen ini butuh satu kemenangan lagi untuk memastikan prestasi yang lebih baik ketimbang pencapaian di Olimpiade Rio 2016 yakni medali perunggu.

Juara dunia 2017 selanjutnya akan berhadapan dengan semifinalis kejutan pemain Guatemala berusia 34 tahun itu untuk memperebutkan satu tempat di final.

Pemain Denmark yang kali kedua tampil di Olimpiade itu tampak memegang kendali penuh sepanjang pertemuan 41 menit melawan Shi. Axelsen memimpin lebih dulu di game pertama dan pemain China itu tidak mampu menemukan respons.

Setelah jeda pertengahan pertandingan, pemain Denmark itu kembali mengendalikan permainan, sedangkan Shi yang meraih emas di Nanjing 2014 Youth Olympic Games mencoba mengimbangi.

Namun, sekali lagi, Axelsen meningkatkan kecepatan setelah separuh pertandingan untuk menuntaskan permainan. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: