Yu Jia Hui diterima dan mulai kuliah di The College of Wiliam and Mary, Virginia jurusan Fisika saat usia 16 tahun.
Yang cukup mencengangkan, Audrey lulus di salah satu universitas terbaik di AS itu dengan nilai sempurna alias summa cum laude. Ia pun menyelesaikan S-1 dan S -2 hanya ditempuh cukup 3 tahun.
Dengan ijazah S-2 nya dia berniat masuk ke Perwira Sukarelawan (Milsuk) Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Namun sayangnya, rencana tersebut pupus karena usianya masih terlalu sangat muda sekali yakni 17 tahun. Selain ingin mendapatkan teman, keinginan untuk berkarir di militer karena didasari oleh sikap patriotiknya dalam membela dan mencintai Indonesia. Bahkan, meski nantinya diterima di kemiliteran.
Yu Jia Hui memiliki dua gelar sarjana sekaligus. Ia seorang Fisikawan sekaligus ahli bahasa sejumlah negara.
Yu Jia Hui juga aktif sebagai penulis. Ia menulis buku tentang Indonesia dan menjadi best seller di seluruh Dunia.
Bukunya yang terkenal adalah berjudul Indonesia Tanah Airku, Aku Cinta Indonesiaku.
Ceritanya karena gagal masuk TNI, Yu Jia Hui memutuskan melanjutkan jenjang pendidikan S-3 di Paris. Di University di Paris, Yu Jia Hui juga mengambil dua bidang gelar Doktor, yakni Doktor Fisika dan Doktor Bahasa.
Yu Jia Hui meraih dua gelar Doktor di kampus bergengsi di Paris dalam usia 25 tahun. Sungguh luar biasa. Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) membutuhkan jasa kecerdasannya untuk ikut mengambil bagian dari teknologi penerbangan luar angkasa.
Mutiara terpendam dari anak bangsa ini mencuat ke publik setelah Yu Jia Hui tanpa disengaja bertemu dengan Presiden Joko Widodo di KTT G-20 di Osaka, Jepang beberapa hani kemarin.
Jokowi konon kabarnya sempat menawari Yu Jian Hui masuk ke Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Apa jawaban Yu Jia Hui? Dia hanya bilang Indonesia I Love You. Siapp!!
Tawaran ini memantik kabar santer bahwa Yu Jia Hui diusulkan menjadi salah satu menteri di kabinet Joko Widodo – Ma’ruf Amin.
Jika usulan itu diterima, maka salah satu dari 72 Ikon Berprestasi Indonesia yang dinobatkan dalam Festival Prestasi Indonesia itu akan menjadi menteri termuda.
“Audrey, calon menteri termuda yang cinta mati kepada Indonesia,†kata akun Twitter Aditya Wisnu, pengusung Audrey sebagai nominasi menteri milenial Jokowi, Minggu (7/7/2019).
Usulan itu mendapat tanggapan dari Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
“Semoga dia sdh layak memimpin dan memiliki kemampuan utk memimpin. Pintar, cerdas blm tentu bs memimpin sebuah organisasi sebesar kementerian,†kata Ferdinand melalui akun Twitternya, Minggu (7/7).
