Selain Dua Gelar Doktor Diraih Bersamaan Bidang Fisika dan Bahasa, Yu Jia Hui juga aktif sebagai penulis. Ia menulis buku tentang Indonesia dan menjadi best seller di seluruh Dunia.
EDITOR.ID, Jakarta,- Nama Audrey Yu Jia Hui. Gadis Tionghoa ini mendadak viral dan menjadi perhatian publik. Kabar yang beredar santer, Yu Jia Hui dijagokan bakal menduduki salah satu menteri di kabinet Joko Widodo – Ma’ruf Amin. Wow.
Jika kabar tersebut benar adanya, maka kehadiran Yu Jia Hui akan menambah kilau jajaran Kabinet Jokowi-Maruf.
Betapa tidak! Audrey Yu Jia Hui adalah satu-satunya wanita di Asia asal Indonesia yang menempati posisi strategis sebagai engineering di Badan Antariksa Amerika (NASA) dengan bayaran Rp 200 juta per bulan karena otaknya yang brilian sebagai pemikir teknologi NASA. Lebih hebat dari seniornya BJ Habibie yang menjadi arsitek pabrik pesawat di Jerman.
Audrey Yu Jia Hui disebut-sebut sebagai sosok yang super jenius. Kehebatan dan bakat gadis cantik berusia 25 tahun itu menempuh pendidikan formal dengan cukup singkat.
Sosok yang lahir pada 1 Mei 1988 tersebut, sedari kecil telah memperlihatkan sejumlah tanda-tanda kecerdasan yang tidak lazim pada anak seusianya. Memasuki usia tiga tahun, dirinya sangat kesulitan mendapatkan teman lantaran “pemikiran aneh†yang ada dalam benaknya.
Saat itu, “benih-benih†pola pikir jenius tersebut, dianggap tidak sesuai dan jauh dari hal normal anak-anak bahkan orang dewasa sekalipun. Ia menjalani jenjang pendidikan sekolah dasar hanya ditempuh cukup 5 tahun. Itu karena kecerdasan dan kepintarannya luar biasa.
Gadis jenius yang juga mengagumi tokoh kemerdekaan India, Mahatma Ghandi tersebut, berhasil lulus sekolah dengan cara “melompati†jenjang pendidikan formal yang berlaku di Inodonesia.
Tercatat, Yu Jian Hui berhasil menamatkan jenjang pendidikan SMP yang hanya ditempuh dalam tempo satu tahun saja.
Bahkan pendidikan SMA-nya hanya ditempuh dalam waktu sebelas bulan. karena otak jeniusnya melebihi IQ nya mahasiswa Fisika yang sudah semester ke3. Semua bangku pendidikan di SD, SMP dan SMA itu ditempuhnya di Surabaya.
Arek asli Suroboyo ini lulus SMA saat usianya masih sangat belia, baru 13 tahun.
Saat mendaftar ke sejumlah perguruan tinggi di Indonesia, memang tidak satu pun yang mau menerima dia kuliah, lantaran usianya masih belia.
Namun undangan Bea Siswa pendidikan tinggi, justru datang dari Kampus bergengsi di Amerika. Akhirnya Audrey memutuskan hijrah ke Amerika Serikat untuk kuliah.
