Jejak Langkah Jenderal Haydar Ungkap Kebakaran Kejagung

Mantan Wakapolda Jambi ini berbadan tegap, tinggi, besar, hidung mancung, alis mata tebal, dan sorot mata yang tajam menggambarkan Haydar termasuk perwira yang bekerja sangat teliti dan cerdas.

Pria kelahiran Kudus Jawa Tengah 9 September 1965 ini adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 2 Agustus 2019 mengemban amanat sebagai Kapuslabfor Bareskrim Polri.

Bersama timnya, mantan Kapolres Salatiga ini langsung melakukan olah tempat kejadian perkara. Beliau masuk ke Gedung Kejagung pada Senin 24 Agustus 2020 sekitar pukul 09.30 WIB.

Di belakangnya mengikuti Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Ferdy Sambo dan tim gabungan olah TKP. Petugas mulai menyisir tiap sudut ruangan yang terdampak insiden tersebut.

Tim Puslabfor Mabes Polri menggunakan baju berwarna biru dan menggunakan helm, tampak melakukan pengecekan kelayakan gedung sebelum masuk ke dalam bangunan yang terbakar pada Sabtu 22 Agustus 2020.

Profil Brigjen Ahmad Haydar

Sosok Brigjen Ahmad Haydar yang kini memimpin Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Mabes Polri cukup menarik untuk diulas. Sebab, sepanjang karirnya di kepolisian, Haydar dikenal sebagai reserse yang malang melintang di unit Bareskrim Polri.

Perwira bintang satu ini merupakan kelahiran Kudus, Jawa Tengah, 9 September 1965. Haydar merupakan lulusan Akpol 1988. Ia berpengalaman dalam bidang reserse. Jabatan terakhir jenderal bintang satu ini adalah Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jambi.

Mengutip pelbagai sumber, menjadi polisi bukanlah cita-cita Haydar kecil. Ketika duduk di bangku SMP dia ingin menjadi seorang insinyur pertanian. Namun saat di bangku SMA, dirinya memantapkan diri untuk ikut seleksi Akpol pada tahun 1985.

Tamat dari AKABRI, Haydar langsung ditugaskan di Kalimantan Timur menjadi Komandan Penjagaan. Enam bulan berikutnya, Haydar diangkat sebagai Kanitserse Polres Balikpapan.

Setelah tiga tahun berselang, suami dari Desiree Ahwil – putri kandung Komjen. Pol. Drs. Ahwil Luthan ini naik jabatan sebagai penyidik reserse tindak pidana tertentu (tipiter) kasus kehutanan di Polda Kaltim. Kemudian pindah lagi menjadi penyidik reserse ekonomi.

Haydar sempat menjalani tugas sebagai Kasat Serse Ekonomi Polda NAD (Aceh pada tahun 2005. Tugas ini dilanjutkan menjadi penyidik madya unit industri perdagangan di Bareskrim Polri, Kalimantan Timur.

Kasus yang ditanganinya adalah tindak pidana ekspor-impor, hak kekayaan intelektual (HAKI), dan tindak pidana ekonomi sebelum pada akhirnya terdampar di Salatiga.

Riwayat Jabatan Brigjen Ahmad Haydar:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: