Inisiator Program Desa Cegah Narkoba Ajak BNN Bersinergi

ilustrasi asri hadi dan budi jojo dua aktivis penggiat narkoba

EDITOR.ID, Jakarta,- Asosiasi Media Digital Indonesia (AMDI), Organisasi BERSAMA dan RIDMA Foundation mengajak Badan Narkotika Nasional (BNN) bersinergi memerangi narkoba melalui Program Desa Cegah Narkoba yang telah digagas ketika organisasi ini beberapa tahun silam.

Seruan ini disampaikan AMDI, BERSAMA dan RIDMA Foundation menyikapi kunjungan kerja yang dilakukan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia, Komjenpol Petrus Reinhard Golose dengan menyambangi Kantor Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali di Denpasar, Senin (21/6).

Sejumlah perlengkapan milik BNNP Bali, tak luput dari tinjauannya, seperti senjata yang biasa digunakan dalam beroperasi, mobil x ray pemantau narkotika, mobil tes urine, alat pemusnah narkoba, sampel barang bukti, dan aksi memukau anjing pelacak K-9 yang mampu mengendus narkoba di dalam sebuah boks.

Selain itu, mantan Kapolda Bali yang dikenal karena ketegasannya melawan premanisme dan Narkoba ini pun menyempatkan diri untuk mengikuti siaran podcast dengan menyerukan tag line ‘War On Drugs’ sebagai pesan perang melawan bahaya narkoba.

Wakil Sekjen Organisasi BERSAMA Asri Hadi mengatakan bahwa BNN perlu melibatkan media dalam program penindakan dan pencegahan narkoba. Termasuk inovasi dan gagasan program agar kejahatan narkoba dapat ditekan.

Karena, lanjut Asri Hadi, Organisasi BERSAMA bekerjasama dengan Asosiasi Media Digital Indonesia (AMDI) dan Ridma Foundation pernah meluncurkan Program Desa Cegah Narkoba.

“Petrus Golose berniat melakukan empowering (memberdayakan) bersama-sama dengan stakeholder terkait tentang bagaimana menanggulangi Narkotika. Kami sebagai media yang selama ini giat mencegah kejahatan narkoba sangat mendukung,” ujar Asri Hadi menanggapi kunjungan Kepala BNN Komjen Pol Petrus Reinhard Golose ke Bali.

Asri Hadi hingga saat ini aktif sebagai penggiat anti narkoba bersama Budi Jojo sejak Bakolak Inpres 71 hingga BNN berdiri mensuport program BNN.

Program Desa Cegah Narkoba yang digagas LSM Bersama, RIDMA, dan AMDI menurut Asri Hadi perlu digaungkan dan digerakkan kembali hingga ke pelosok desa.

“Petrus Golose bisa memerangi memerangi Narkoba dan premanisme dilanjutkan secara nasional dengan tag line ?War On Drugs? yang terus digaungkan,” tutur Asri Hadi yang juga dosen senior IPDN.

Menurut Asri yang juga pengurus Asosiasi Media Digital Indonesia, BNN perlu mengajak media yang konsen terhadap penyalagunaan narkoba. Jangan seperti kemarin, saat ide Desa Cegah Narkoba idenya diambil BNN, tapi dalam pelaksanaannya tidak melibatkan stakeholders yang punya ide dan jaringan cegah narkoba.

“Bahwa perang ini bukan bermaksud untuk pertumpahan darah, melainkan untuk menjaga generasi muda, khususnya masyarakat di Bali agar tidak terpapar bahaya Narkoba, mengingat peredarannya cukup memprihatinkan,” kata Asri Hadi sebagai pimpinan media digital yang akan memberikan support ke BNN.

AMDI salut jika program dari Petrus Golose yang menggerakkan masyarakat Bali, contohnya di Desa Adat dengan kearifan lokalnya agar bersama-sama bertindak, atau dapat disebut dengan istilah intervensi berbasis masyarakat.

Asri Hadi (Pemred Indonews.id) sebagai pengurus LSM Bersama cegah narkoba dan Budi sebagai Ketua LSM Gerakan Cegah Narkoba RIDMA Foundation, terus bergerak memberi edukasi ke masyarakat. “Jangan lengah, di suasana pandemi, bandar terus mencari cara memasarkan barang narkoba,” ujar para pemred itu.

Hal senada disampaikan Ketua Asosiasi Media Digital Indonesia (AMDI) S.S Budi Rahardjo. Pemimpin Redaksi Majalah Matra ini meminta Kepala BNN Komjen Pol Petrus Reinhard Golose melibatkan media dalam kegiatan dan gerakan memberantas dan mencegah penyalahgunaan narkoba.

“Semoga turbulenci yang sempat terjadi di institusi BNN, di bidang pemberantasan dan pencegahan narkoba tidak terjadi lagi,” ujar S.S Budi Rahardjo mengutip pernyataan wakil rakyat di DPR yang kecewa dengan kinerja BNN.

Ada momen, mengusulkan BNN dibubarkan saja, karena tangkapan kalah banyak dengan tim satgas Satnarkoba kepolisian RI yang membuat kita terperangah.
Ternyata selama ini, BNN dengan fasilitas dan anggaran yang demikian besar, kalah hebat dengan satgas kepolisian yang dibentuk oleh Jenderal Sigit yang kini Kapolri,” ujar Budi yang aktivis RIDMA Foundation dalam keterangan tertulisnya di Jakarta.

BNN sempat disebut “jalan ditempat” karena diisi oleh personil yang masuk dalam zona nyaman. Sibuk dengan struktur dan fasilitas tapi melupakan integritas. Masyarakat disuguhi bukan prestasi BNN, tapi dengan oknum BNN jual barang bukti hingga “menghilangkan” uang transaksi yang disita.

“Mewakili masyarakat, kami berharap banyak dengan Kepala BNN yang baru, Komjen Petrus Golose,” masih pendapat pria yang dipanggil Jojo atas kunjungan kerja Pego ke Bali. Di sana? disambut Kepala BNNP Bali, Brigjen Pol Gde Sugianyar Dwi Putra beserta jajaran.

Apresiasi kepada tim satgas yang berhasil membongkar jaringan internasional, dengan jumlah sitaan yang fantastis dan dirilis Kapolri. “Menjadi cambuk untuk BNN dan timnya bekerja dengan rivalitas bagus di bangsa ini, berantas narkoba,” ujar S.S Budi Rahardjo yang juga Ketum Asosiasi Media Digital Indonesia dalam siaran persnya. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: