Imbas Ribut Penolakan: Mimpi Garuda Muda Terkubur, Piala Dunia Tetap Ada Israel

Bagaimana hancurnya perasaan Arkhan Fikri, Hokky Caraka, Daffa Asyad, dan kawan-kawan mendengar kabar ini. Impian para pemain muda kita untuk bisa tampil di putaran final Piala Dunia U20 (dulu dikenal Piala Dunia Junior), pupus.

“Tahun 2022, sejumlah anggota Parlemen Israel juga menghadiri Kongres Inter-Parliamentary Union (IPU) di Bali. Tidak ada reaksi apa-apa,” ujar dia.

“Delegasi Israel juga hadir dalam konferensi akbar perubahan iklim PBB COP-13 di Bali tahun 2007, juga tidak apa-apa,” katanya menambahkan.

Dino Patti Djalal mengatakan, “Semuanya terjadi tanpa sedikitpun mengubah posisi tegas dan teguh Indonesia dukung perjuangan kemerdekaan Palestina.”

“Sikap kita ke U20 terlalu jauh dipolitisir, padahal Pemerintah Palestina sendiri tidak menentang kehadiran Israel di U20 di Indonesia. Apakah kita lebih Palestina dari Palestina?” Dino menegaskan.

Guru Besar UI: Israel Punya Hak Bertanding di Piala Dunia U-20

Hikmahanto Juwana, Guru Besar Hukum Internasional U mengingatkan Israel lolos resmi melalui kualifikasi dan punya hak bertanding pada putaran final nanti. Sebab itu tidak ada alasan kuat untuk menolak kehadiran Timnas Israel sebagai salah satu peserta Piala Dunia U-20 di Indonesia

“Bila Indonesia tidak bisa menerima Timnas Israel yang telah lolos kualifikasi untuk berlaga di Indonesia sebaiknya pemerintah segera berkomunikasi dengan FIFA agar FIFA dapat mencari negara lain untuk menjadi tuan rumah. Tentu ini akan ada konsekuensinya bagi Indonesia,” sambung Hikmahanto.

“Konsekuensi Indonesia adalah Indonesia akan masuk dalam daftar hitam event-event olah raga dunia, seperti Olimpiade mengingat keberadaan Israel sebagai peserta diakui.”

Tiga Pemain Israel Main di Liga Palestina, Ga Ada Masalah!

Penolakan kehadiran Timnas Israel dengan alasan membela Palestina adalah sebuah kebodohan cara berpikir. Karena negeri Palestina sendiri menyambut baik warga Israel. Ada tiga pemain Israel yang bermain di kompetisi Liga utama sepak bola Palestina. Tak ada masalah.

Musa Tarabin menjadi pemain berkebangsaan Israel yang berkompetisi di Liga Tepi Barat. Dia bermain untuk Shabab Al-Khaleel sejak musim panas lalu.

Shabab Al-Khaleel bukan klub Palestina pertama yang dibela Musa Tarabin. Dalam catatan Transfermarkt, pemain 25 tahun itu pernah pula membela Markaz Blata (2020-2021) dan Hilal Al-Quds (2021-2022).

Sebelum Musa Tarabin ada Muhammad Biadsa yang bermain pula di Shabab Al-Khaleel. Gelandang Israel itu tampil enam bulan di Palestina bersama Al-Khaleel pada Januari-Agustus 2022.

Muhammad Biadsa saat ini kembali ke kampung halamannya di Israel. Dia bergabung ke Ihud Bnei Baqa, klub divisi empat Israel.

Pemain Israel lainnya, Ali Na’ama, punya catatan mentereng bersama Hilal Al-Quds. Dia mengantarkan timnya menjadi juara Liga Tepi Barat pada 2018/2019 dan membawa klub Palestina itu tampil di Piala AFC.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: