Hujat dan Fitnah Kepada Seseorang Gunakan Atas Nama Allah Termasuk Dosa Besar, Hindari

Sebagai umat muslim yang beriman dan bertakwa, menebar narasi, kata-kata hujatan, hinaan, cercaan, fitnah, menuduh tanpa bukti apalagi kata-katanya "dibumbui" mengatasnamakan Allah yang akan mengadzab dan sebagainya kepada sesama manusia, adalah termasuk dosa besar.

Ilustrasi Orang Marah

Orang yang berdusta atas nama Allâh Azza wa Jalla adalah orang yang paling zhalim. Allâh Azza wa Jalla berfirman:

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَوْ كَذَّبَ بِآيَاتِهِ ۗ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ

Dan siapakah yang lebih zhalim/aniaya daripada orang yang membuat-buat suatu kedustaan terhadap Allâh, atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya orang-orang yang aniaya itu tidak mendapat keberuntungan. [Al-An’âm/6: 21]

Orang-orang yang membuat kedustaan atas nama Allâh Azza wa Jalla , tidak akan beruntung. Meskipun mereka mendapatkan kesenangan dunia, namun mereka pasti akan menghadap Allâh Azza wa Jalla dan merasakan pedihnya siksa. Allâh Azza wa Jalla berfirman:

قُلْ إِنَّ الَّذِينَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ لَا يُفْلِحُونَ ﴿٦٩﴾ مَتَاعٌ فِي الدُّنْيَا ثُمَّ إِلَيْنَا مَرْجِعُهُمْ ثُمَّ نُذِيقُهُمُ الْعَذَابَ الشَّدِيدَ بِمَا كَانُوا يَكْفُرُونَ

Katakanlah: “Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allâh tidak beruntung”. (Bagi mereka) kesenangan (sementara) di dunia, kemudian kepada Kami-lah mereka kembali, kemudian Kami rasakan kepada mereka siksa yang berat, disebabkan kekafiran mereka. “[Yûnus/10: 69-70].

Imam Ibnul Jauzi rahimahullah berkata, “Sekelompok Ulama berpendapat bahwa berdusta atas nama Allâh Azza wa Jalla dan Rasul-Nya merupakan kekafiran yang menyebabkan pelakunya keluar dari agama. Tidak diragukan lagi bahwa berdusta atas nama Allâh Azza wa Jalla dan RasulNya dalam menghalalkan perkara yang haram dan mengharamkan perkara yang halal merupakan kekafiran murni, tetapi yang menjadi masalah adalah (berdusta) dalam perkara selain itu”. [Dinukil dari al-Kabâ’ir karya imam adz-Dzahabi]

Bentuk-Bentuk Kedustaan Atas Nama Allah Subhanahu Wa Ta’Ala

Bentuk membuat kedustaan atas nama Allâh banyak sekali, antara lain:

1. Beribadah kepada selain Allâh dengan anggapan bahwa sesembahan-sesembahan selain Allâh itu bisa menjadi perantara di sisi Allâh Azza wa Jalla . Allâh Azza wa Jalla berfirman:

وَيَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَٰؤُلَاءِ شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّهِ ۚ قُلْ أَتُنَبِّئُونَ اللَّهَ بِمَا لَا يَعْلَمُ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ ۚ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ

Mereka menyembah selain Allâh apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata, “Mereka itu adalah pemberi syafa’at kepada kami di sisi Allâh”. Katakanlah, “Apakah kamu mengabarkan kepada Allâh apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit dan tidak (pula) dibumi?” Maha suci Allâh dan Maha Tinggi dan apa yang mereka mempersekutukan (itu)..[ Yûnus/10: 18]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: