Handanuhendro, Ketua PMI Jember Periode 1998-2002 Tutup Usia

img 20210409 180418

EDITOR.ID, Jember, -? Selain Ketua PMI Cabang Jember periode 1998-2002 dan Mantan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Jember diera Bupati Winarno, Handanuhendro juga terkenal sosok birokrat yang sederhana, memiliki integritas dan komitmen tinggi dalam membangun daerah.

Kontribusinya yang diberikan untuk pembangunan Jember dimasanya masih dapat dirasakan bagi masyarakat Jember.

Kini mantan Sekkab Jember itu telah tiada, saat jalani sisa hidupnya dengan penyakit yang dideritanya, tetap semangat mendedikasikan untuk kepentingan masyarakat luas, hari Kamis (8/4/2021) tepat diusia 76 tahun mantan Ketua PMI Jember periode 1998-2002 tutup usia di rumah sakit Kaliwates Jember dan prosesi pemakaman dilaksanakan pada hari ini Jumat 9 April 2021 pukul 08.00 Wib.

E.A Zaenal Marzuki, SH, MH Ketua PMI Kabupaten Jember menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya tokoh kemanusiaan dan birokrat Jember. Kiprah dan gagasan dapat dilihat dan bermanfaat bagi masyarakat Jember hingga saat ini.

“Kami turut berduka cita yang mendalam atas wafatnya Bapak. H.M. HANDANU HENDRO, SH, mantan Ketua PMI Jember periode 1997-2002, terimakasih atas dedikasinya diorganisasi kemanusiaan, Semoga Almarhum diterima segala amal ibadahnya, diampuni dosa-dosanya dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran, ketabahan dan keikhlasan, Aamiin Yaa Rabbal Aalamiin,” ucap Zaenal.

Selama 32 tahun Handanuhendro mengabdikan diri di birokrasi pemerintahan Kabupaten Jember, tentu banyak pengalaman dan pengetahuannya tentang seluk beluk kabupaten Jember.

?Saya mengabdi untuk Jember lebih dari 32 tahun. Sama dengan masa bakti Pak Harto,? tutur Handanu saat diwawancarai tim humas PMI Jember tentang sekilas profil dan kontribusi pada waktu menjabat Ketua PMI Jember periode 1997-2002, semasa hidupnya.

H Mohammad Handanuhendro S.H adalah pria kelahiran Nganjuk, 5 April 1945, memiliki rambut keperakan dan wajah yang teduh. Masa kecil dan mengenyam pendidikan lebih banyak di Malang.

Handanuhendro mengawali pendidikan di Sekolah Rakyat Negeri (SR) Malang tahun 1957, Menginjak remaja melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi di SMP Negeri 2 Malang lulus tahun 1961 dan masuk di SMA Negeri 1 Malang lulus tahun 1964.

Handanuhendro tergolong anak yang rajin dan berprestasi selama dibangku sekolah. Setelah lulus SMA beliau memutuskan untuk melanjutkan kuliah dengan mengambil jurusan Hukum di Universitas Brawijaya Malang hingga memperoleh gelar Sarjana Hukum pada tahun 1970.

Pada tahun yang sama, Handanuhendro mengawali pekerjaannya sebagai Staf ahli pada Direksi Perusahaan Daerah Perkebunan Kabupaten Jember, 1970, kemudian 1970-1977 pindah tugas sebagai staf sekretariat Pemda Kabupaten Jember, ketekunan dan integritas sebagai modal pribadi yang menjadi perhatian rekan kerja dan atasannya.

Karir jabatan Handanuhendro sebagai birokrat terus melesat, 1977-1978 ditunjuk sebagai Camat Kaliwates oleh Bupati Jember Soeryadi Setiawan (Mantan Ketua PMI Jember Periode 1984 – 1989), kemudian karir Handanu berlanjut menjadi Camat Tanggul, 1978-1979 hingga akhir jabatan Letkol Soeryadi Setiawan sebagai Bupati Jember.

Komitmen dan kemampuannya dibidang tata pemerintahan cukup mumpuni, sehingga jabatan strategis dilingkungan Pemeritah Kabupaten Jember hampir seluruhnya pernah diembannya hingga memasuki masa pensiun.

Handanu menuturkan serentetan karir jabatan yang dimulai tahun 1979-1980 dipercaya sebagai Pembantu Bupati di Arjasa, Kepala Bagian Kesra 1980, Kepala Bagian Perekonomian, 1980-1981, Kepala Bagian Keuangan, 1981-1987, Ketua Bappeda Kabupaten Jember, 1987-1997.

Pada era Bupati Winarno, Handanuhendro ditunjuk sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Jember pada tahun 1997 hingga memasuki masa pensiun tahun 2002.

Ragam variasi gagasan Handanuhendro dalam kepemerintahan maupun diinternal organisasi PMI kabupaten Jember menjadi kontribusi yang dapat dirasakan bagi masyarakat Jember.

Handanu telah banyak memberi kontribusi dalam membangun dan mengembangkan organisasi PMI Jember, mulai terkait penataan organisasi, kesejahteraan pegawai, layanan kesehatan masyarakat hingga pembinaan sukarelawan PMI Jember.

Handanuhendro gabung dengan PMI
saat menjabat Kepala Bappeda saat itu PMI Jember dinahkodai Djunaedi Mahendra yang sekaligus menjabat Sekretaris Daerah Jember.

?Dieranya kepemimpinan H.KRH. Djunaedi Mahendra, SH, M.Si, Saya gabung menjadi pengurus PMI, kemudian Bapak Djunaedi pensiun dini dan terpilih menjadi bupati Madiun dua periode 1998- 2003 dan 2003 -2008, akhirnya saat itu saya dipilih menjadi Pengurus Antar Waktu (PAW), karena Bapak Djunaedi Mahendra pensiun 1997 sebelum masa tugasnya di PMI belum berakhir, akhirnya saya melanjutkan tugas-tugas di PMI Jember hingga masa kerjanya berakhir tahun 1998,” kenang Handanu.

“Kemudian pada pelaksanaan Musyawarah Cabang tahun 1998, saya terpilih kembali menjadi pengurus PMI Jember Periode 1999-2003 menjabat ketua PMI jember untuk kedua kalinya, namun pada saat saya memasuki masa pensiun tahun 2002, pengurus antar waktu dipilih bapak Bagong hingga masa kepengurusan PMI Jember berakhir tahun 2003,” ucap Handanu, hasil wawancara semasa hidupnya.

“Pertama kali diminta kesediaan menjadi pengurus PMI diera Djunaedi Mahendra, saya sedang menjabat Kepala Bappeda Jember, bersama pengurus PMI lainnya sepakat untuk melakukan penataan organisasi dan kesejahteraan Pegawai, dan tugas Kepalangmerahan,” lanjutnya semasa hidup.

“Kemudian, saat saya dipilih menggantikan Bapak Djunaedi tahun 1997, alhamdulillah saya bersama pengurus PMI lainnya berhasil melakukan penyetaraan gaji pegawai disesuaikan dengan pegawai negeri daerah, selanjutnya disusul mendirikan koperasi karyawan, dan dibantu pak iksan melakukan pembinaan sukarelawan,” ujarnya saat wawancara semasa hidup.

Kemudian pada tahun 1999-2000, pengurus PMI Jember yang memiliki jabatan strategis di Pemerintahan, Hendanu menjabat sekda, pak Bagong menjabat Kepala Bappeda Jember, menjalankan program peningkatan layanan kesehatan dan berhasil membangun balai pengobatan dan Pos Pelayanan Gawat Darurat (PPGD) di Jubung, waktu itu tak banyak yang kita berikan pada PMI, tapi itu bagian pengabdiannya dan pengurus lainnya kepada organisasi kemanusiaan.

“membangun PMI sama halnya membangun Kabupaten Jember dan melayani masyarakat jember juga,” cetus Handanuhendro semasa hidupnya. (AH)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: