Golkar Minta Anies Tak Asal Njeplak Pemerintah “Matikan Kritik”

Sebelumnya dalam setiap safari politik dengan mengunjungi massa di daerah untuk meraih simpatik, Anies Baswedan sering "menjual" narasi dan tuduhan bahwa pemerintah terkadang 'mematikan' kritik.

Jakarta, EDITOR.ID,- Partai Golkar meminta Anies Baswedan agar tidak membangun narasi negatif soal pemerintah dengan tuduhan pemerintah terkadang ‘mematikan’ kritik. Narasi ini sering dibangun demi ambisi bakal calon presiden dari Partai NasDem ini meraup dukungan publik.

Sebelumnya dalam setiap safari politik dengan mengunjungi massa di daerah untuk meraih simpatik, Anies Baswedan sering “menjual” narasi dan tuduhan bahwa pemerintah terkadang ‘mematikan’ kritik.

Partai Golkar pun tak terima dan membalas pernyataan Anies tersebut.

Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily meminta Anies jangan sekadar asal bicara. Ace menyebut Indonesia saat ini telah menjunjung tinggi semangat demokrasi.

“Jangan asal bicara. Kita ini sudah terbuka, demokrasi dan menjunjung semangat kebebasan berpendapat,” ujar ulama muda ini kepada wartawan, Sabtu (17/12/2022).

Politisi muda Golkar ini menyebut jika pemerintah mematikan kritik, maka langkah Anies saat ini bisa terganjal. Sebab, kata dia, Anies sudah keliling Indonesia meskipun belum masuk masa kampanye.

“Kalau pemerintah mematikan kritik, tidak mungkin Pak Anies bisa keliling Indonesia walaupun belum masanya kampanye,” ucapnya.

Ace meminta Anies menunjukkan bukti pemerintah kadang ‘mematikan’ kritik. “Tunjukkan, mana yang dinilai mematikan kritik,” tegasnya.

Pernyataan Anies soal Pemerintah Kadang ‘Matikan’ Kritik

Anies sebelumnya bicara terkait dirinya yang kerap mendapatkan kritik dari berbagai pihak. Dia lalu sempat menyinggung terkait pemerintah yang terkadang justru mematikan kritik tersebut.

Momen Anies membahas terkait kritik ini disampaikan dalam podcast bersama Imam Priyono dan Hendri Satrio seperti disiarkan di YouTube R66 Newlitics. Anies awalnya menjelaskan terkait dirinya yang kerap mendapatkan reaksi penolakan dari pihak lain ketika melakukan sesuatu.

“Normal (orang lain menolak), apa sih yang disebut kecewa? Kecewa itu kalau tidak sesuai harapan, kalau dia sesuai harapan ya nggak usah kecewa, kita yang sudah belajar ilmu, kemudian ke sekolah, pendidikan, baca, baca sejarah, tidak ada dalam sejarah yang dalam gelanggang politik 100 persen sependapat. Kan nggak ada, coba kasih contoh 100 persen sependapat,” kata Anies Baswedan saat ditanya soal penolakan terhadap dirinya sebagaimana dilansir dari detikcom, Sabtu (17/12). (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: