Dalam hal ini, lanjut faturahman, tentunya bukan hanya kalangan pemerintah saja yang harusnya mengambil bagian untuk mencegah dan mengatasinya, namun seluruh masyarakat Jawa Tengah dan rakyat Indonesia harusnya juga ikut terlibat dalam usaha tersebut, terutama para kaum pemudi-pemuda.
“Jadi kaum pemudalah yang nantinya merupakan generasi penerus bangsa ini, sekaligus menjadi ujung tombak untuk melakukan pencegahan dan pemberantasan akan kedua masalah tersebut, yaitu radikalisme dan terorisme agar tidak menjadi berkembang,” ujarnya
Namun demikian, hal yang paling mencolok untuk dapat mengambil peran dalam mengatasi masalah ini, ialah para generasi muda, seperti halnya mahasiswa yang merupakan agent of change bangsa ini.
“Di samping anak-anak yang masih dalam tahap pembentukan pribadinya, sehingga memerlukan bimbingan khusus dari orang tua tentunya agar nantinya tidak terseret dalam paham radikalisme serta tindak terorisme,”ujarnya.(tim)