Gerakan Masyarakat Sipil Sangat Menentukan Program Deradikalisasi

img 20210929 wa0045

“Dan itu sangat menyimpang dengan ajaran Rosulullah SAW, yang di utus oleh Allah untuk.menyempurnskan Ahlah umat manusia agar beradab,” tuturnya.

Ditegaskan Robani, aksi kekerasan yang terjadi selama ini mayoritas dilakukan oleh kelompok orang yang mengatasnamakan agama, dengan menyalahartikan sejumlah pengertian kebaikan untuk dijadikan dalil untuk melakukan tindakan kekerasan atas nama jihad.

“Semua aksi kekerasan yang atas nama agama sangat tidak dibenarkan, baik menurut hukum agama dan negara. Gerakan ini bisa dicegah dengan mengoptialkan peran tokoh agama untuk mendakwahkan nilai-nilai luhur agama Islam secara baik dan benar.”

Meski demikian, lanjut Rabani, masalah radikalisme dan terorisme saat ini memang sudah marak terjadi di mana-mana, termasuk di Indonesia dan juga Jawa Tengah yang belum lama ini, terduga jaringan terorisme itu di tangkap Densus 88 Anti Teror.

“Dalam rangka ikut melakukan gerak tangkal radikalisme di Jawa Tengah, beberapa program-program ?Aksi NU Jawa Tengah Menangkal Radikalisme? dilakukan yang meliputi tiga hal, yakni, dakwah, kegiatan sosial dan pemberdayaan ekonomi umat. Dimana tersirat di dalamnya kehendak NU untuk membangun kemandirian umat, mengurangi kesenjangan sosial, ekonomi dan memperkuat ajaran ahlussunah wal jamaah (Islam Nusantara) yang moderat, toleran dan menjauhi kekerasan, berkeadilan dan berkeadaban.”

Salah-satu bentuk kegiatan cegah tangkal gerakan radikalisme, lanjut Robani, telah dilakukan mulai sosialisasi program kepada seluruh pengurus mulai dari tingkat ranting yang paling bawah bahkah sampai juga ke pusat.

“Maksud dari kegiatan ini ialah agar para pengurus dan seluruh anggota Nahdiyin se Jateng paham bahwa keberadaan kegiatan ini sangat penting dilaksanakan mengingat perkembangan penyebaran paham radikalisme agama di Jawa Tengah semakin mencemaskan,” paparnya.

Sementara itu, Sub Bidang Kewaspadaan Nasional, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Semarang, Faturachman, SE, MM menambahkan, ada kepercayaan seiring berkembangnya gerakan radikalisme di berbagai belahan dunia, dan paham-paham radikalisme ternyata muncul pula di Jateng, yang tentunya akan memberi pengaruh negatif terhadap ketahanan nasional, baik warga negara Indonesia maupun regional Jawa Tengah.

?Gerakan yang mengatasnamakan agama yang seolah benar dalam menyebarkan paham-paham dengan bentuk kekerasan. Saya rasa perlu ditangkal gerakan radikalisme, dan seminar ini merupakan satu upaya memberikan pemahaman kepada para pelajar, mahasisswa, tokoh agama dan juga masyarakat umum, terkait munculnya gerakan radikalisme yang ujung-ujungnya mengarah pada gerakan terorisme. Dan bagaimana upaya-upaya untuk menangkalnya,” jelasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: