Drama dan Misteri Tetty Paruntu

“Setelah bertemu dengan Pak Airlangga beliau langsung kembali lewat samping. Jadi tidak sempat bertemu dengan bapak presiden,” kata Bey di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

“Karena itu kan usulan dari Partai Golkar. Tapi di dalam bertemu dulu dengan Pak Airlangga. Jadi tidak bertemu dengan pak presiden,” sambungnya.

Karena tidak bertemu dengan Presiden, Bey tidak secara langsung menyebut bahwa Tety Paruntu bukan calon menteri.

“Ya karena tidak bertemu, ya tidak jadi bertemu. Jadi semua yang bertemu dengan teman-teman tadi adalah setelah bertemu dengan Presiden dari mulai Pak Mahfud MD, Pak Nadiem, Pak Wishnutama, Pak Erick Thohir dan terakhir Pak Airlangga,” terang Bey.

Mengenai apakah diundang ke Istana, Deputi Protokol Pers dan Media Sekretariat Presiden itu kembali menegaskan, bahwa Tety memang bertemu dengan Pak Airlangga di dalam. Tetapi setelah itu dia meninggalkan Istana.

Tetty Paruntu akhirnya buka suara terkait masalahnya. Dalam sebuah wawancara khusus dengan wartawan senior Ilham Bintang sebagaimana dikutip dari kumparan.com, Tetty Paruntu membuka semua yang dialaminya di dalam Istana. Penjelasan ini akhirnya menguak tabir misteri kenapa ia gagal bertemu Jokowi.

Tetty Paruntu (ist)

Tetty Paruntu mengaku kehadirannya merapat ke Istana Kepresidenan untuk menemui Presiden Joko Widodo sesuai panggilan Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, via WhatsApp pukul 22.27 WIB, pada Minggu (20/10/2019).

Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Utara itu tiba di Istana pukul 10.00 WIB.

Sesuai petunjuk Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, Tetty diminta berkordinasi dengan Kepala Biro Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden, Bey Triadi Machmudin, untuk mendapat akses masuk Istana.

Hari itu agenda Presiden menerima dan berkenalan dengan calon anggota kabinetnya.

Tak ayal, kehadiran Tetty Paruntu di Istana mendapat perhatian khusus dari para wartawan yang bersiaga sejak pagi.

Tetty adalah satu-satunya perempuan di antara tokoh-tokoh yang menghadap Presiden Jokowi.

Setelah menunggu di ruang tamu satu jam lebih, sekitar pukul 11.30 WIB protokol Istana menemuinya. Dia terlebih dahulu diminta mengisi formulir dan menandatangani ‘Pakta Integritas’ yang berisi beberapa hal.

“Pertama, tidak tersangkut kasus hukum. Kedua, kewarganegaraannya tidak berstatus ganda (dwi kewarganegaraan). Itu antara lain. Semua pertanyaannya saya jawab. Dan, tandatangani,” ungkap Tetty Paruntu dalam wawancara khusus dengan Ilham Bintang, Senin malam (21/10).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: