“Kita Harus berubah! Kita harus berubah. Sekali lagi, kita harus berubah. Kita harus membangun nilai-nilai baru dalam bekerja, menuntut kita harus cepat beradaptasi dengan perkembangan zaman,” kata Jokowi.
“Maka kita harus terus membangun Indonesia yang Adaptif, Indonesia yang Produktif, dan Indonesia yang Inovatif, Indonesia yang Kompetitif, tambahnya.
Jokowi ingin dan bertekad mengundang investasi yang seluas-luasnya dalam rangka membuka lapangan pekerjaan. “Jangan ada yang alergi terhadap investasi. Dengan cara inilah lapangan pekerjaan akan terbuka sebesar-besarnya,” katanya.
Oleh sebab itu, yang menghambat investasi, semuanya harus dipangkas, baik perizinan yang lambat, berbelit-belit, apalagi ada punglinya!
“Hati-hati, ke depan saya pastikan akan saya kejar, saya kontrol, saya cek, dan saya hajar kalau diperlukan. Tidak ada lagi hambatan-hambatan investasi karena ini adalah kunci pembuka lapangan pekerjaan,” janji Presiden.
Presiden Jokowi merasakan sangat penting bagi Indonesia untuk mereformasi birokrasi. “Reformasi struktural! Agar lembaga semakin sederhana, semakin simpel, semakin lincah,” tegas Presiden.
Jokowi menghimbau bagi pegawai negara yang masih bergaya birokrat. Tidak mau merubah diri dengan pola melayani rakyat, maka Presiden akan memangkas bahkan memecatnya.
“Ini juga Hati-hati! Kalau pola pikir, mindset birokrasi tidak berubah, saya pastikan akan saya pangkas! Tolong ini dicatat karena Kecepatan melayani, kecepatan memberikan izin, menjadi kunci bagi reformasi birokrasi kita,” tegas Jokowi.
Bahkan Jokowi berjanji akan turun ke lapangan sendiri untuk memeriksa kinerja aparat birokrasi apakah sudah sesuai harapan rakyat. “Akan saya cek sendiri! Akan saya kontrol sendiri! Begitu saya lihat tidak efisien atau tidak efektif, saya pastikan akan saya pangkas, copot pejabatnya,” tandasnya. (tim)
