Dampak Corona, Lebih dari 500 Karyawan di Solo Terkena PHK

Surakarta – Sedikitnya 507 orang karyawan di Solo terkena pemutusan hubungan kerja atau PHK karena ekonomi terdampak wabah virus corona (Covid-19). Jumlah itu baru mereka yang sudah masuk dalam data Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerperin) Kota Solo.

Pemerintah Kota Solo sendiri kini melakukan pendataan untuk pelaksanaan program prakerja bagi karyawan terkena PHK selama wabah Covid-19.

“Sejauh ini sudah ada 507 karyawan yang dirumahkan yang masuk ke data kami,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerperin) Kota Surakarta Ariani Indrastuti di Solo, Rabu (8/4/2020).

Dia menjelaskan data-data karyawan tersebut akan disampaikan ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kementerian Ketenagakerjaan.

“Mereka [karyawan] kami masukkan ke program kartu prakerja. Selanjutnya mereka akan memperoleh pelatihan dan insentif,” katanya.

Ariani mengatakan pelatihan akan yang diberikan kepada masing-masing karyawan yang terkena PHK di Solo. Sedangkan pelaksanaan pelatihan tergantung kementerian terkait dan komitmen Balai Latihan Kerja (BLK) yang akan menjalankan program tersebut.

“Kemungkinan mengenai kewirausahaan karena kan melibatkan BLK. Informasinya masing-masing orang akan dihubungi oleh kementerian langsung,” katanya.

Menurutnya, dalam program tersebut setiap nama yang terdaftar akan memperoleh bantuan dana dari pemerintah. Nilai bantuan senilai Rp600.000 per bulan dan diberikan selama tiga bulan.

Karyawan Hotel

Dalam kesempatan ini, dia mengatakan salah satu sektor yang paling terdampak langsung dari Covid-19 adalah sektor perhotelan. Ada kemungkinan jumlah karyawan hotel di Solo yang terkena PHK juga akan bertambah.

“Hotel kan sepi. Kemungkinan nanti data [karyawan yang dirumahkan] juga akan bertambah. Nanti juga akan kami masukkan ke prakerja,” katanya.

Terkait dengan kebijakan tersebut, pihaknya mengimbau kepada seluruh perusahaan untuk tidak mem-PHK karyawan, tetapi cukup merumahkan. “Harapannya setelah Covid-19 selesai, mereka bisa kembali bekerja seperti semula,” katanya.

Sebelumnya, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Surakarta menyatakan sejumlah hotel berbintang terpaksa berhenti beroperasi sementara. Keputusan itu dipicu rendahnya tingkat kunjungan para tamu. Hal itu bisa memicu banyaknya karyawan hotel di Solo yang terancam terkena PHK.

“Hingga saat ini ada empat hotel berbintang di Kota Solo yang menutup operasional sementara hingga waktu yang belum bisa ditentukan,” kata Perwakilan Humas PHRI Surakarta Sistho A Shresto. (dealova)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: