Damai di Masjid Aqsha Jadi Perang, Siapa Salah?

warga palestina menjalankan sholat ied di masjidil aqsa di hari raya idul fitri foto foto dari akun twitter @shehabagen

EDITOR.ID, Jakarta,- Ribuan umat Islam Palestina shalat berjemaah Idul Fitri di Masjid Aqsha di Yerussalem, Palestina. Namun kedamaian ini mendadak berubah menjadi perang yang memanas antara Israel dengan Palestina.

Di media sosial pun beredar kabar bahwa memanasnya hubungan antara Israel dengan Palestina dinodai kampanye politik Hamas yang sedang mencari dukungan simpatik internasional atas krisis Israel-Palestina.

perayaan lebaran di masjid al aqsa yang penuh damai foto foto dari akun twitter @shehabagen
perayaan lebaran di masjid al aqsa yang penuh damai foto foto dari akun twitter @shehabagen

Sebelumnya dikabarkan belasan ribu sampai 100 ribu orang. Shalat berlangsung tertib dan damai tidak ada gangguan dari tentara Israel. Kegembiraan Idul Fitri tumpah-ruah pada anak-anak Palestina.

Namun sayangnya Shalat Idul Fitri ini dinodai kampanye politik Hamas dengan dipasangnya banner-banner berisi foto tokoh-tokoh Hamas seperti Ismail Haniyah.

Kemudian muncul spanduk Ketua Biro Politik Hamas dan Khalid Misyal di pintu dan area Masjid Aqsha. Yerussalem merupakan wilayah yang terpisah jauh dari Jalur Gaza yang kini menjadi area konflik senjata antara tentara Israel Vs Hamas.

foto foto dari akun twitter @shehabagen
foto foto dari akun twitter @shehabagen

Pemandangan Yerussalem pada hari raya Idul Fitri berbeda dengan Jalur Gaza, wilayah yang dikuasai Hamas, hari pertama Idul Fitri dimakamkan 2 anak korban serangan udara tentara Israel terhadap Gaza.

Serangan udara tentara Israel ini merupakan balasan karena Hamas meluncurkan roket-roket yang menyerang pemukiman-pemukiman Israel.

“Kita berharap dan berdoa agar konflik senjata antara tentara Israel dengan Hamas ini berhenti karena korban sipil sudah jatuh di kedua belah pihak. Tidak ada hasil dari perang kecuali kehancuran dan kematian,” sebut ratusan suara netizen di media sosial.

Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun menuturkan permasalahan antara bangsa Palestina dan Israel bukanlah terkait agama.

Dirinya menuturkan, permasalahan yang terjadi dikarenakan adanya tindakan pendudukan Israel terhadap wilayah Palestina.Ia menuturkan, adanya pendudukan wilayah tersebut menyebabkan adanya perluasan wilayah Israel terhadap wilayah Palestina.

Selain itu, permasalahan utama ialah perlakuan Israel yang telah melanggar hak-hak masyarakat Palestina. Bahkan, setengah dari warga Palestina diusir akibat permukiman penduduk yang semakin meluas di kawasan Palestina.

Padahal secara kuktural, masyarakat Palestina dan Israel yang mayoritas beragama Yahudi saling hidup berdampingan dengan damai.

“Kami sebetulmya tidak ada masalah yang berat selain pendudukan Israel dan pelebaran lainnya,” ungkapnya dalam Peringatan Hari Solidaritas Internasional Palestina di Balai Sidang Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Kamis (29/11).

Ia pun mengakui bahwa Indonesia sangat berperan dalam hal membantu bangsa Palestina, baik secara politik luar negeri maupun kebijakan bilateral.

Terkait dukungan Indonesia kepada perjuangan bangsa Palestina, dirinya menuturkan Indonesia telah melakukan kerja sama terkait kebijakan zero tax terhadap impor minyak zaitun dari Palestina.

Hal tersebut pun menurutnya merupakan gambaran dari dukungan Indonesia kepada bangsa Palestina yang telah dilakukan secara konsisten. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: