Calon Ketua DPD Mengerucut ke Lima Nama

“Kita juga harus kembali kepada nilai demokrasi Pancasila, yaitu musyawarah. Tidak harus semuanya di-voting. Jika jabatan dijadikan komoditas dan diperebutkan dengan segala cara itu sumber masalah, tentu itu sudah sangat terbukti selama beberapa periode terakhir,” kata dia.

Mengenai strategi untuk memperoleh posisi pimpinan DPD RI, Jimly mengaku tidak memiliki strategi khusus. Dia mengatakan dirinya lebih banyak memperkuat komunikasi dan rajin bersilaturahmi.

Pengamat politik Ray Rangkuti mengatakan, Prof Jimly memiliki kesempatan yang terbuka untuk di pilih di internal anggota DPD sendiri nantinya, sebagai Ketua DPD mendatang. Sebab selama ini, Prof Jimly sudah memiliki track record sangat panjang sebagai Ahli Hukum Tata Negara. Dan memiliki sederat prestasi sepanjang kariernya. Seperti pernah memimpin Lembaga MK, ICMI, Dewan Pakar di sejumlah instusi.

“Kalau tolak ukurnya untuk menjadi Ketua DPD RI itu prestasi,kemampuan akedemi, keahlian di bidangnya, kecakapan, etitut, kenegarawanan dan sebagainya, itu semua ada di sosok Prof Jimly. Sehingga jelas, peluang Prof Jimly sangat besar terpilih sebagai Pimpinan DPD RI,” tegas Ray Rangkuti melalui keterangan tertulis.

Sementara itu kandidat kuat lainnya adalah Anggota DPD terpilih dari Provinsi Jawa Timur, La Nyalla Mattalitti. Mantan Ketua umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2015-2016 ini juga pernah menjadi kepala Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jawa Timur dan ketua umum Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Jatim.

Ketua Umum Pemuda Pancasila Jatim ini mendapat dukungan langsung dari mantan Gubernur Aceh Abdullah Puteh untuk menjadi Ketua DPD RI periode 2019-2024.

Di mata anggota DPD terpilih dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) ini, La Nyalla adalah sosok eksekutor yang handal dan bisa berperan sebagai jembatan yang menghubungkan daerah dan pusat.

“DPD membutuhkan praktisi tulen dan eksekutor handal seperti Pak La Nyala, Daerah membutuhkan channel. Nah di situ fungsi DPD. Teori dan peraturan sudah banyak, yang dibutuhkan adalah eksekutor yang bisa melobi. Hal-hal inilah yang ada pada sosok Pak La Nyalla,” kata Abdullah Puteh.

Selain berperan sebagai jembatan antara pemerintah daerah dan pusat, DPD juga berperan sebagai jembatan investor yang ingin masuk ke daerah.

“Pak La Nyalla ini diam saja sudah bisa lobi. Dia bisa bersinergi dengan semua lembaga dan banyak tokoh,” lanjut Puteh.

Selain La Nyala, tokoh lain yang juga dianggap berpeluang menjadi Ketua DPD adalah Ratu Hemas. Dukungan terhadap Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas untuk maju dalam pemilihan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) periode 2019-2024 makin menguat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: