BMG: Gempa Dahsyatt dan Tsunami 30 Meter Ancam Jawa Timur

ilustrasi

Hasilnya dia memuji jajaran BPBD Banyuwangi yang disebutnya sudah menyiapkan jalur evakuasi. Rambu-rambunya terpasang semua. Masyarakat, relawan, dan petugas dlihatnya sudah bersiaga.

“Tak hanya itu, Banyuwangi bahkan detail, sampai Detail Engineering Design sudah punya,” katanya.

Hanya saja, BMKG memberi catatan, ada satu kendala yakni jalur evakuasi yang harus menyeberang sungai. Dia merekomendasikan untuk membangun jembatan anti gempa.

“Ini yang perlu disiapkan Banyuwangi, sarana dan prasarana pendukung untuk mempercepat proses evakuasi,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa dalam mengantisipasi bencana itu, ada beberapa hal yang harus disiapkan oleh semua pihak. Pertama adalah kesiapan jalur evakuasi.

“Itu ternyata cukup banyak hambatan. Ada sungai harus menyeberang. Ada juga jalur evakuasi yang sebetulnya seperti Pacitan itu jalurnya sudah bagus tetapi harus menyeberangi sungai. Sudah siap juga aparatnya sudah siap, dan juga pemdanya sangat peduli,” terangnya.

“Jadi poinnya agar jalur ini dapat ditingkatkan lebih memadai fasilitas sarana prasarana dan tadi waktu datangnya tsunami itu terlalu cepat bila ada beberapa wilayah yang datangnya tsunami terlalu cepat dibandingkan dengan jarak tempat evakuasi sementara. Sehingga kalau berlari itu bisa terkejar.”

Bupati Ipuk Fiestiandani mengatakan, kajian BMKG merupakan informasi yang penting bagi Banyuwangi dalam menghadapi bencana. Dia berjanji segera membahas dengan dinas terkait terkait sarana-prasarana untuk mitigasi bencana,. “Ini akan menjadi prioritas kami,” ujarnya.

Banyuwangi, lanjut Ipuk, ke depan siap mengintegrasikan peran BMKG dalam setiap kebijakan pemda. Dia membayangkan kerja sama baik itu untuk pelatihan, pelaporan, manajemen data, sosialisasi, dan pertimbangan-pertimbangan di bidang meteorologi, klimatologi, maupun geofisika.

Namun gempa berkekuatan 8,7 magnitudo yang diikuti tsunami 29 meter di pesisir Pantai Selatan Jawa Timur adalah bersifat potensi dan bukan prediksi.

“Keterangan ini adalah potensi bukan prediksi yang pasti, sehingga kapan terjadinya tidak ada yang tahu,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengutip Antara, Minggu, 6 Juni 2021.

Informasi tersebut berdasarkan hasil kajian dan pemodelan para ahli yang disampaikan pada diskusi bertajuk Kajian dan Mitigasi Gempa bumi dan Tsunami di Jawa Timur, zona lempeng selatan Jawa memiliki potensi gempa dengan magnitudo maksimum 8,7. Bambang mengatakan Indonesia sebagai wilayah yang aktif dan rawan gempa bumi memiliki potensi yang dapat terjadi kapan saja dengan berbagai kekuatan magnitudo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: