Bintang Jasa Utama Untuk “Profesor Pancasila”

EDITOR.ID, Jakarta,- Politisi PDI Perjuangan H Ahmad Basarah mendapat anugerah Bintang Jasa Utama dari Presiden Joko Widodo bersama 52 orang penerima lainnya dalam upacara Penganugerahan Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan, Kamis (13/8/2020) di Istana Negara, Jakarta. Pemberian penghargaan ini dalam rangka memperingati HUT 75 RI.

Pria kelahiran Jakarta, 16 Juni 1968 sangat layak meraih Bintang Jasa Utama. Tak salah jika Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberi amanah untuk duduk sebagai Wakil Ketua MPR.

Koleganya di PDIP Hendrawan Supratikno pernah menyebut Ahmad Basarah adalah sosok yang ulet menggali nilai-nilai Pancasila. Bahkan menjadikan Pancasila sebagai penelitian ilmiahnya saat meraih gelar doktor Hukum Tata Negara di Universitas Diponegoro.

“Basarah jam terbangnya luar biasa. Doktor hukum, sangat memahami seluk beluk MPR. Beliau salah satu orang paling dipercaya (alm) Taufik Kiemas (mantan Ketua MPR, suami Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri),” ujar Hendrawan.

Basarah dalam disertasi Doktornya mampu menguraikan latar belakang historis dan filosofis Pancasila dengan sangat komprehensif.

Bahkan Ketua MPR periode sebelumnya Zulkifli Hasan mengaku, sudah lama berharap Basarah bisa menjadi pimpinan MPR. “PDI-P dari dulu kami meminta. Saya meminta kepada Mbak Megawati (Soekarnoputri), ‘Tolonglah, Mbak, Ahmad Basarah. Dia diberi judul di sini kan ‘Profesor Pancasila’,” kata Zulkifli,

Basarah berlatar belakang aktivis gerakan reformasi. Sewaktu mahasiswa, ia aktif di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Basarah mulai masuk DPR sejak periode 2004-2009 dari Fraksi PDI-P.

Basarah adalah sosok politikus Indonesia yang duduk di kursi DPR RI mewakili daerah Jawa Timur. Ia menempati posisinya setelah menang dengan perolehan 54.152 suara di Dapil Jawa Timur 3 (meliputi Kab. Bondowoso, Kab. Banyuwangi, Kab. Situbondo).

Berbagai pihak menilai Basarah layak menjabat pimpinan MPR. Di MPR, Basarah selama ini aktif dalam sosialisasi empat pilar. Basarah pernah menjabat Wakil Ketua Tim Kerja Sosialisasi 4 Pilar MPR periode 2009-2014.

Salah satu artikel buah tulisannya yang sempat diterbitkan di satu harian terkemuka dengan tajuk ‘Pancasila 1 Juni 1945’.

Dalam artikel bernuansa nasionalis ini Ahmad Basarah mengemukakan gagasan bahwa dengan peringatan hari lahirnya Pancasila tanggal 1 Juni 1945 bukan berarti kita akan dapat akan mengganti sila-sila Pancasila sebagaimana yang termaktub dalam alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945, yang telah menjadi rumusan sila-sila seperti yang dipidatokan Bung Karno.

Pengakuan Pemerintah dan bangsa Indonesia terhadap Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1945 adalah dalam rangka pelurusan sejarah dan untuk memberikan jiwa bagi Pancasila karena bangsa Indonesia saat ini telah kehilangan makna substansialnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: