Berusaha Tembus LN, Petani ini Temui Dubes

EDITOR.ID, Jakarta,- Potensi pasar sayuran di Singapura masih sangat besar. Namun para petani di Indonesia selama ini terkendala mendapatkan akses dan jaringan hubungan bisnis dengan mitra pedagang di Singapura. Akibatnya, produk sayuran di tanah air yang melimpah kurang dikenali pebisnis dan konsumen di negeri Singa tersebut.

Untuk mencari solusi atas kesulitas yang dialami para petani, Ketua Kelompok Tani Macakal, Triana Antri mencoba menerobos dan mencari jalan keluar dengan menemui Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura, Suryopratomo pada hari Rabu (24/9/2020)

Para petani dari “gunung” nun jauh di Lembang Bandung ini disambut ramah oleh Duta Besar Suryopratomo di ruang kerjanya. Dalam pertemuan dengan para petani Dubes mendengarkan semua keluhan dan kesulitan yang dialami para petani dalam upaya menembus pasar Singapura secara langsung tanpa melalui perantara.

Ketua Kelompok Tani Macakal, Triana Antri kepada Dubes Singapura berjanji akan memenuhi persyaratan ekspor sayur mayur asal Lembang, guna peningkatam ekspor sayur ke Singapura.

“Insha alloh kami sanggupi permintaan dan arahan pak dubes, agar ekspor sayur mayur terwujud segera, “kata Antri, Minggu (27/9/2020)

Kelompok tani mandiri Macakal Menemui Dutabesar Singapura guna menjajaki rencana ekspor sayur mayur asal lembang ke Singapura yang dikelola kelompok tani Macakal, di kantor media group, Jakarta.

Pertemuan berlangsung sederhana. Para kelompok tani Macakal didampingi anggota kelompok tani yang datang langsung dari lembang, Bandung barat, Jawa barat.

Ketua kelompok tani Macakal, Triana Antri mengatakan kelompok tani ini berusaha menjajaki dan mendalami ekspor langsung sayur mayur ke Singapura. “Kita ketemu pak dubes, siapa tahu ada peluang ekspor dan kerjasama denga pemerintah singapura,”katanya bersemangat.

Menurut Antri, kelompok tani ini bukan dikelola korporasi besar tapi dikelola langsung oleh petani-petani muda asal Lembang.

Saat ini menurut Antri, kelompok tani nya telah mengekspor sayuran jenis baby buncis kenya namun dalam kapasitas yang kecil. “Baru 1 item yang kita ekspor ke Singapur lewat importir, sementara kita masih punya 26 item sayuran yang siap ekspor,” katanya.

Atri menambahkan, kelompok tani ini mengelola sekitar 22 hektar lahan sayur mayur dan akan terus berkembang ke wilayah lain seperti Bandung barat, Sukabumi, Sumedang dan Ciwidey.

Dutabesar Singapura, Suryopratomo mengapresiasi rencana Kelompok tani Macakal untuk memperbesar ekspor sayur mayur ke singapura, namun menurutnya kelompok tani harus menjaga continuity dan kualitas produk sayur ekspor.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: