Akan tetapi, Refly malas menyebut nama siapa orang yang dimaksud sengaja menggoreng kasus ini.
Bagi dia, tak sepatutnya sikap 3 petugas Soetta tersebut lantas dipecat dari pekerjaannya. Sebab sanksi itu dinilai sangat berlebihan.
Apalagi pemandangan perlakuan khusus di bandara sejatinya jamak dilakukan.
Refly lantas memberikan kesaksiannya ketika dia masih menjadi Komisaris Utama di sebuah BUMN dan tengah pulang dari kunjungan kerja. Ketika itu dia melihat ada seorang kerabat presiden yang dijemput langsung di dekat garbarata.
Bahkan, penjemputan itu, kata dia, atas perintah langsung petinggi Angkasa Pura 2. Hal itulah yang dianggap Refly sangat diskriminatif.
“Saya cuma ingin mengatakan kalau tak mau diskriminatif, berlaku sama dong. Atau jangan-jangan kalau habibnya bukan Habib Bahar atau dari pihak Pemerintah, maka tetap dipersilakan untuk disambut,” kata dia.
Refly menilai, andaipun 3 petugas Soetta itu dianggap meninggalkan area kerja dan melanggar SOP, apakah pantas hukuman pemecatan diberikan.
“Kalau tokohnya bukan Bahar bin Smith, apakah diperlakukan seperti itu, malah dimarahi petugas Avsec-nya kalau tak mendampingi jangan-jangan,” kata dia. (tim)