Badai Corona Kembali Mengganas Akibatkan China LockDown 2 Kota

EDITOR.ID, Gelombang pandemi virus corona atau Covid-19 kembali melanda China. Akibatnya, China memberlakukan lockdown untuk dua kota di selatan Beijing dengan memutuskan jaringan transportasi dan melarang jutaan penduduk pergi.

Dalam seminggu terakhir, provinsi Hebei di China utara telah melihat 127 kasus Covid-19 baru, ditambah 183 infeksi tanpa gejala tambahan.

Sebagian besar ditemukan di Shijiazhuang, kota berpenduduk beberapa juta di provinsi Hebei yang daerah sekitarnya membuat total populasi menjadi 11 juta. Sembilan kasus yang dikonfirmasi berada di kota tetangga Xingtai, yang wilayahnya mencakup 7 juta orang.

Penduduk kedua kota itu dilarang pergi kecuali benar-benar diperlukan, menurut otoritas Hebei pada pengumuman Jumat (8/1/2021).

Para pejabat berjanji untuk “secara ketat mengontrol pergerakan orang dan kendaraan”, dengan semua perumahan ditempatkan di bawah “manajemen tertutup” – eufemisme untuk penguncian.

Penduduk Hebei juga dilarang memasuki Beijing atau meninggalkan provinsi kecuali benar-benar diperlukan.

“Wabah itu diimpor dari luar negeri, tetapi asal muasalnya saat ini sedang diselidiki secara mendalam oleh para ahli negara bagian, provinsi dan kota,” kata Li Qi, kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Hebei dalam konferensi pers.

Pejabat China sebagaimana dilansir AFP, telah berulang kali mencoba mengaitkan wabah domestik yang berulang dengan jenis virus yang beredar di luar negeri, menunjukkan bahwa virus itu telah dibawa kembali ke China lewat para pelancong yang kembali dan kemasan makanan impor yang terkontaminasi.

Ada kekhawatiran yang meningkat bahwa rencana perjalanan bagi ratusan juta orang untuk Tahun Baru Imlek akan hancur karena kontrol virus semakin ketat.

Para pejabat mulai memberi isyarat liburan tahun baru yang sederhana, yang akan berlangsung dari 11 hingga 17 Februari, dengan mengurangi prospek jamuan makan, pesta, dan perayaan publik.

“Perayaan massal, pertemuan dan pameran dilarang,” kata Kang Sen, dari otoritas pertanian dan pedesaan Beijing. (Tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: