Artis Kena Narkoba, Rehabilitasi atau Penjara?

Setahun menjadi Kapolres Kediri, Anang kembali ditarik ke bidang pendidikan. Ia pindah tugas menjadi kepala sekolah Polisi Negara Bangsal di Mojokerto.

Anang Iskandar juga dipromosikan menjadi Kepala SPN Lido Polda Metro Jaya. Setelah kembali ke Jakarta, ia dipercaya menjadi Kapolres Metropolitan Jakarta Timur.

Kariernya terus naik.

Pada tahun 2006, ia dilantik sebagai Kapolwiltabes Surabaya, Jawa Timur. Dia memiliki tugas khusus untuk memberantas perjudian, narkotika, dan ilegal loging.

Setelah sukses selama dua tahun, ia dipindah menjadi Kapuh Cegah Lakhar Badan Narkotika Nasional (BNN). Tugasnya untuk mengimunisasi masyarakat agar tidak terkontaminasi narkoba dan ia mendapatkan anugerah Jenderal Bintang Satu.

Naik menjadi Direktur Advokasi Deputi pencegahan BNN. Setelah tiga tahun di BNN, pada tahun 2011, ia menajabat sebagai Kapolda Jambi. Setahun kemudian, pada tahun 2012, ia ditarik ke Mabes Polri.

Ia diangkat menjadi Kadiv. Humas Polri.

Tak lama setelah itu, pada tahun yang sama, Anang Iskandar dilantik menjadi Kepala BNN. Setelah tiga tahun menjadi nomor satu di BNN, jenderal bintang tiga ini mendapat tugas baru.

Pada tahun 2015, ia ditarik ke Trunojoyo 1 untuk menjadi Kabareskrim Polri. Ia menggantikan Komjen Budi Waseso yang digeser menjadi Kepala BNN menggantikan posisinya.

Tak lama bertugas di Bareskrim Polri, ia digantikan Ari Dono pada 27 Mei 2016, karena masuk masa pensiun.

Sekarang, Anang menjadi dosen dan pengamat gaya hidup. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: