Ajal Demokrasi Jember?

Oleh karena itu, postingan foto Anies mengingatkan kita semua, termasuk warga Jember, untuk serius memilih bupati pada Rabu, 9 Desember 2020 mendatang. Alih-alih, dapat pemimpin yang baik, malah memperoleh pemimpin “jagal demokrasi”. Levitsky dan Ziblatt memberikan warning pada pemimpin, pengurus, kader dan simpatisan partai untuk tak mengulang kesalahan warga Italia, Jerman dan Venezuela dalam memilih pemimpin. Siapa pun calon pemimpin yang terindikasi 4 indikator di atas, jangan sekali-kali diberi kesempatan berkuasa. Bila tidak, penyesalan akhirnya tak ada guna.

Untuk menikmati sistem demokrasi sekarang, banyak anak bangsa yang meregang nyawa, meneteskan darah demi dan atas nama prinsip kedaulatan rakyat. Puluhan juta anak bangsa di berbagai bangku sekolah dan pesantren bercita-cita menjadi pemimpin, serta berdoa menjadi pemimpin bagi umat dan bangsa, pasti akan dirampas oleh kekuasaan otoriter. Apalagi, saudara dan sanak familinya dengan alasan tertentu mencoblos calon pemimpin otoriter. Jember pasti akan menjadi semacam “kuburan massal mimpi” bagi para aktivis prodemokrasi beserta pengikutnya. Na’udzubillahi min dzalik!

Moch Eksan, Pendiri Eksan Institute.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: