Aceh Jadi Jalur Kejahatan Human Traficking Etnis Rohingya

Beberapa kasus di Aceh, pihak oknum yang diimingi rupiah berkisar 1-3 juta per/orang etnis Rohingya yang lulus dari Kamp.

Berdasarkan data PBB, dari sekitar 700.000 pengungsi Rohingya yang tiba di Bangladesh pada tahun 2017, lebih dari setengahnya merupakan anak-anak. Mereka melakukan eksodus massal dari Myanmar.

Lebih dari 350 kasus perdagangan manusia Rohingya teridentifikasi tahun lalu, di mana sekitar 15% melibatkan anak-anak.

Bahkan awal bulan ini hampir 300 pengungsi Rohingya dilaporkan tiba di Pantai Ujong Blang, Aceh setelah enam bulan terombang-ambing di atas laut.

Jalur Transnasional Pelaku Perdagangan Etnis Rohingya

Kejahatan terorganisasi transnasional (atau kejahatan transnasional) adalah kejahatan terorganisasi yang terjadi lintas perbatasan negara dan melibatkan kelompok atau jaringan yang bekerja di lebih dari satu negara untuk merencanakan dan melaksanakan bisnis ilegal.

Kapolri Jenderal Pol Idham Azis pernah menyatakan kejahatan transnasional merupakan kejahatan komprehensif yang memerlukan penanganan yang tepat, cepat, dan sinergis.

Aceh dikenal sebagai gerbangnya transnasional Indonesia. Pelaku Perdagangan manusia sepertinya tahu persis letak strategis provinsi Aceh sebagai eks. wilayah konflik serta terbuka dengan memanfaatkan penduduk yang ramah, muslim serta terbuka. Selanjutnya sikap politik Indonesia dimata Internasional dipandang “bebas aktif” menjadikannya celah bagi pelaku ‘Human Trafficking’ beraksi.

Bagi etnis rohingya di camp pengungsian terbesar didunia, Cox Bazar negara Bangladesh tujuan utama mereka adalah negara Malaysia serta Australia mereka rela membayar mahal demi keluar dari zona konflik ketidakpastian. Dinegara ketiga, mereka seperti menemukan kemakmuran.

Baru – baru ini seperti yang dilansir dari AFP pada Selasa (15/12/2020). Pelaku penyelundupan manusia tanpa ampun memukuli pengungsi etnis Rohingya yang kurus dan berkerumun di atas perahu nelayan.

Sebuah video eksklusif yang diperoleh AFP menunjukkan situasi penyiksaan yang jarang diketahui tentang jaringan perdagangan pengungsi Rohingya di garis depan.

Situasi tersebut difilmkan melalui ponsel seorang penyelundup yang kemudian melarikan diri dari kapal.

Dalam video dokumentasi tersebut menunjukkan puluhan pencari suaka, termasuk anak-anak, duduk di lambung kapal dan di geladak saat penyelundup berdiri di antara mereka.

Sebuah pertengkaran dimulai dan salah satu pedagang memegang tali tebal di satu tangan, mendorong seorang pria Rohingya dan menendangnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: