EDITOR.ID, Jakarta,- Raksasa media sosial seperti Facebook dan Twitter menyatakan telah memblokir dan menutup semua akses media sosial Presiden Amerika Serikat Donald Trump “tanpa batas” waktu. Pemblokiran ini termasuk akun di Instagram.
Penutupan semua unggahan ujaran Donald Trump di semua media sosial merupakan reaksi keras dari Facebook dan Twitter setelah terjadinya insiden serangan massa pendukung Donald Trump ke Capitol pada Rabu malam (06/1/2020).
Dua media sosial raksasa ini menilai Presiden AS telah menyebarkan kebohongan dan menyulut kerusuhan dan penyerangan ke Kongres AS di Capitol, ketika anggota Kongres sedang bersidang untuk mengesahkan kemenangan Joe Biden dalam pemilu presiden.
Direktur Utama dan pendiri Facebook Mark Zuckerberg dalam sebuah postingan mengatakan selama beberapa tahun terakhir, Facebook telah mengizinkan Presiden Trump untuk menggunakan platform mereka harus sesuai aturan Facebook.
Terkadang kebijakan Facebook menghapus konten atau melabeli postingan yang melanggar kebijakan media sosial.
“Kami melakukan ini karena kami yakin bahwa publik memiliki hak atas akses seluas mungkin ke pidato politik, bahkan pidato kontroversial. Tetapi konteks sekarang ini secara fundamental berbeda, yang melibatkan penggunaan platform kami untuk menghasut pemberontakan dengan kekerasan terhadap pemerintah yang dipilih secara demokratis,” sebut Mark Zuckerberg.
Twitter mengunci akun Donald Trump yang memiliki 88 juta followers selama 12 jam. Twitter Safety menulis, langkah itu diambil karena “pelanggaran berat dan berulang kali terjadi terhadap kebijakan Integritas Sipil kami.”
Twitter juga meminta penghapusan tiga konten dari Donald Trump, termasuk video, dan memperingatkan: “Jika tweet tidak dihapus, akun akan tetap terkunci.” Twitter kemudian melaporkan, postingan itu sudah dihapus oleh pemilik akun dan memperingatkan bahwa pelanggaran lebih lanjut terhadap aturan Twitter akan mengakibatkan pembekuan secara permanen.
“Kebijakan kepentingan publik kami – yang telah memandu tindakan penegakan di bidang ini selama bertahun-tahun – berakhir di mana kami yakin risiko bahaya lebih tinggi dan atau lebih parah,” tambah Twitter.
Selanjutnya Marc Zuckerberg menulis: “Kami percaya risiko mengizinkan Presiden untuk terus menggunakan layanan kami selama periode ini terlalu besar.
Oleh karena itu, kami memperpanjang pemblokiran yang kami berlakukan di akun Facebook dan Instagramnya tanpa batas waktu dan setidaknya selama dua minggu ke depan hingga transisi kekuasaan damai selesai. ”
Toko online juga tutup akses
Penyedia layanan e-commerce Shopify juga menutup akses toko online yang menyediakan aneka ragam memorabilia Trump. Dalam sebuah pernyataan yang disebarkan ke pers dan media disebutkan: