Banser Punya Pengikut Ratusan Anggota di Korea

Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas saat memaparkan materi di acara Diklat Terpadu Dasar Pengurus Cabang GP Ansor Korea Selatan, Minggu (26/1).

EDITOR.ID, Ansan,- Ormas Barisan Serba Guna Nahdlatul Ulama (Banser NU) dan Ansor ternyata tak hanya jago di kandang. Terbukti, Satgas pengawal para Ulama, Bangsa dan Negara ini juga punya pengikut ratusan kader di negeri jauh seberang, Korea Selatan.

Ormas Islam ini menggelar kegiatan Diklat di Korea dan dihadiri oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (PP GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas.

Gus Yaqut, sapaan akrab Yaqut Cholil Qoumas sampai terharu dengan semangat para kader Ansor dan Banser di Korea Selatan. Pasalnya, Diklat Terpadu Dasar (DTD) yang digelar Pengurus Cabang GP Ansor Korea Selatan diikuti ratusan peserta dari Minggu (26/1/2020) pagi hingga malam ini.

Hadir selain Yaqut, Sekjen PP GP Ansor dan jajaran pimpinan, PCI NU Korsel berserta badan-badan otonom, termasuk perwakilan Kedubes RI Korsel.

“Saya bangga, kegiatan DTD Banser ini diikuti 200-an kader. Peserta datang dari berbagai daerah yang ada di Korea Selatan. Ada yang enam jam perjalanan untuk bisa sampai ke lokasi DTD. Semangatnya luar biasa untuk berkhidmad di Ansor dan Banser. Apalagi kegiatan ini tidak gratis, sahabat-sahabat harus membayar untuk ikut DTD. Terima kasih atas pengorbanan waktu, tenaga, dan materi sahabat-sahabat. Semoga dicatat amal salehnya dan menjadi penyambung kepada Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari,” kata Yaqut saat memberi materi utama di pembukaan DTD, di Ansan, Korea Selatan, Minggu (26/1/2020), disambut tepuk tangan para peserta.

Antusiasme dan keseriusan ratusan peserta DTD tersebut membuat Gus Yaqut, sapaan akrabnya, optimistis masa depan Nahdlatul Ulama (NU) akan cerah.

“Dalam berbagai kesempatan selalu saya sampaikan bahwa Ansor itu masa depan NU, sekaligus NU masa depan. Wajah NU mendatang akan ditentukan bagaimana kita berjam’iyah hari ini,” ujarnya.

Dia mengatakan, masa depan NU ada di kader-kader Ansor dan Banser, yakni generasi muda. Kader-kader inilah, ujarnya, yang akan menjadi para pemimpin NU di masa depan.

“Tapi, kalau sembarangan dalam mengurus organisasi, ya ke depan NU akan mandeg, tidak berkembang. Mbah Hasyim tak hanya berpesan siapa yang mengurusi NU akan dianggap santri beliau dan akan didoakan husnul khotimah. Namun, beliau juga mengingatkan, NU akan ditinggalkan jamaahnya ketika jam’iyah tak memberi manfaat. Makanya, dalam berkhidmah kita harus serius,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: