EDITOR.ID, Jakarta,- Rekor kemenangan berulang kali Thailand bersua Indonesia menjadikan tim Gajah Perang ini diunggulkan. Namun bola tetap bundar, meski diatas kertas mereka unggul kualitas namun pemain Garuda tak pantang menyerah.
Segala kemampuan dan kekuatan akan dikerahkan Timnas Indonesia untuk memenangi laga final Piala AFF 2020. Penantian panjang dan dahaga gelar menjadi motivasi kuat Evan Dimas dkk untuk berjuang lebih keras lagi meredam serangan pemain Thailand dan mampu mencuri gol.
Hal inilah yang menjadi perhatian dan diwaspadai pelatih Thailand Alexandre Polking. Mereka melihat punggawa Garuda dalam ambisi besar untuk memenangi laga dengan cara apapun!
Untuk itu Mano, sapaan akrab Alexandre Polking sangat mewaspadai Timnas Indonesia. Polking menilai Skuad Garuda punya kualitas untuk menyakiti pasukannya.
“Saya tidak berpikir siapa kandidat juara. Saya telah beberapa kali menyaksikan pertandingan Indonesia, mereka sangat berbahaya dengan pemain yang memiliki kecepatan dan bermain maksimal di setiap pertandingan,” kata Polking, dilansir dari Bongda24h, Senin (27/12/2021).
Lebih lanjut, Polking tak mau menganggap remeh Indonesia karena dua pertandingan berikutnya akan sulit dan penting untuk mendapatkan kemenangan.
Ia menyatakan Thailand akan mempersiapkan strategi dengan baik karena akan menghadapi tim yang berbeda.
“Kami menghormati mereka, dua pertandingan selanjutnya akan sulit dan penting. Kami akan mempersiapkan strategi dengan baik karena Indonesia adalah tim yang berbeda,” paparnya.
Sebagaimana diketahui, Indonesia melaju ke partai puncak Piala AFF 2020 usai mengalahkan tuan rumah SIngapura di semifinal. Evan Dimas dan kawan-kawan menang agregat 5-3 atas The Lions.
Mano telah menginstruksikan anak asuhnya untuk bermain menekan, bola dialirkan dari kaki ke kaki ke depan gawang Indonesia jika ingin memenangi turnamen ini.
Indonesia vs Thailand bentrok di final Piala AFF 2020. Laga akan digelar dua leg, masing-masing 29 Desember 2021 dan 1 Januari 2022.
Indonesia vs Thailand menjadi duel dua tim tangguh di gelaran Piala AFF 2020. Indonesia menjadi tim tersubur, dengan mencetak 18 gol, sementara Thailand menjadi tim dengan pertahanan terbaik, usai gawangnya baru sekali kebobolan.
Di kubu Indonesia, kekuatannya cukup merata. Lini depannya berbahaya, tengahnya militan, dan belakangnya tangguh.
Di depan ada Irfan Jaya, yang sudah mengemas tiga gol, ditambah Witan Sulaeman dan Ezra Walian, yang masing-masing sudah bikin dua gol.
Di tengah, beberapa gelandangnya juga rajin menyerang. Evan Dimas sudah mengemas dua gol, ditambah Rachmat Irianto, yang tak cuma tangguh, juga punya daya serang tinggi dengan sudah bikin dua gol juga.
Lini belakang Indonesia juga dihuni pemain yang tak cuma jago bertahan, tapi juga rajin bikin gol. Pratama Arhan sudah bikin dua gol, begitu juga Elkan Baggott, yang sudah menyumbang satu gol di Piala AFF 2020.
Banyaknya pemain Indonesia yang berkualitas rupanya tak membuat fokus Thailand terpecah. Gelandang Thailand, Sarach Yooyen, menegaskan timnya akan berusaha bermain dengan gayanya sendiri: menekan dan melepaskan tendangan ke gawang lawan.
“Tim nasional Thailand memiliki pengalaman lebih dari Indonesia. Tapi pertandingan besok pasti akan menjadi pertandingan yang sulit,” kata Sarach Yooyen di konferensi pers.
“Dalam turnamen ini, Indonesia tampil baik sejak game pertama. Namun, timnas Thailand punya cara bermain dan memiliki rencana yang siap digunakan. Dalam permainan, itulah yang membuat lebih sedikit kesalahan dan menunjukkan potensi mereka dengan lebih baik.”
“Kami tidak terlalu peduli atau fokus pada siapa pun. Kami memiliki gaya permainan kami untuk menggunakan kekuatan tim agar bisa menang. Bermain dengan gaya Anda sendiri, pressing, menendang bola, dan berusaha memenangkan gelar untuk tim nasional Thailand,” jelasnya. (tim)
