Rencana UAS Ceramah Ditolak Kampus UGM

“Ceramah Somad beberapa waktu yang lalu sangat mengusik rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, bukan hanya bagi umat nasrani, namun juga bagi umat muslim, karena perilakunya yang tidak bisa membedakan antara kehidupan keagamaan dan kehidupan orang beragama dalam konteks kenegaraan,” lanjut Bagas.

Selain itu, kata Bagas, “Somad bukan ahli iptek. Bicara iptek di UGM? Jelas akan menyesatkan banyak orang. Tolak kehadiran Somad di UGM.”

Rencananya Abdul Shomad akan mengisi ceramah di Ruang Utama Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Sabtu (12/10/2019) pukul 12.45 WIB hingga selesai.

Tak hanya Bagas staf pengajar UGM, penolakan juga datang dari Keraton Yogyakarta. Keraton tidak membolehkan UAS dan Muslim United untuk memanfaatkan Masjid Gede Kauman sebagai lokasi ceramah, sehingga santer tersiar acara dipindah ke masjid kampus UGM.

Namun, UGM ternyata juga menolak masjid miliknya digunakan oleh UAS untuk memberikan kuliah.

Pihak Rektorat telah berkirim surat kepada pengurus takmir Masjid Kampus UGM terkait pembatalan kuliah umum Abdul Somad. “Surat ke takmir (Masjid Kampus UGM) sudah proses,” ungkap Iva.

Pihak Takmir Masjid Kampus UGM menyebut keputusan diambil karena UGM tak menyukai sosok UAS.

“UGM nggak menyukai UAS. Tolong dicatat baik-baik, karena saya tadi sudah mengatakan saya ini orang jujur, saya nggak mau berbohong,” kata Ketua Takmir Masjid Kampus UGM, Mashuri Maschab, saat ditemui di kediamannya di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (9/10/2019).

“Saya nggak akan menutup-nutupi. Saya akan berbicara ke publik, apa yang sebenarnya terjadi…. Karena yang melarang (kuliah umum UAS di Masjid Kampus UGM) bukan saya,” ungkapnya.

Ketidaksukaan UGM terhadap UAS ditangkap Mashuri saat ia bertemu dengan Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan Djagal Wiseso dan Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset Bambang Agus pagi tadi.

Dalam pertemuan itu, kata Mashuri, pimpinan kampus menghendaki agar kuliah umum UAS dibatalkan. Berbagai macam alasan dikemukakan pimpinan UGM, di antaranya UGM mendapat desakan dari alumni dan sosok UAS dianggap kontroversial.

“Alasannya macam-macam, katanya dia (UAS) kontroversial, tapi yang disebut itu karena banyak tekanan dari alumni, macam-macam…. Kalau kita bicara tekanan, itu kan harus balance, ada yang pro dan kontra, itu harus diperhatikan,” ujarnya.

Menanggapi penolakan di Yogyakarta baik oleh Keraton maupun UGM, UAS mengaku akan mengikuti permintaan pihak pengundang. Sebab, dirinya dan tim semata-mata bertamu. Sebagai tamu yang baik, tentunya tidak ingin memberatkan tuan rumah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: