Putranya Smack Down Anak Pengurus Ansor dan Doyan Pamer Harta, Rafael Minta Maaf dan Mundur dari PNS

Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani melakukan  gerak cepat (gercep)  dengan mencopot Rafael dari jabatan Kepala Bagian Umum (Kabagum) Kantor Wilayah (Kanwil)  Jakarta Selatan II.

Rafael Alun Trisambodo orang tua pelaku penganiayaan David putra pengurus GP Ansor lebih memilih mundur sebagai ASN di Kemenkeu RI meski sebelumnya Menkeu Sri Mulyani mencopot jabatan sebagai Kabagum DJP Kanwil Jaksel II

“Dalam rangka untuk Kementerian Keuangan mampu melangsungkan pemeriksaan, maka mulai hari ini saudara RAT saya minta untuk dicopot dari tugas dan jabatannya,” tegas Sri Mulyani.

RAT resmi dicopot dari jabatannya dan segera diperiksa oleh  Inspektorat Jenderal Kemenkeu

Atas pernyataan Menkeu Sri Mulyani tersebut, maka RAT resmi  dicopot dari jabatannya,  yang bersangkutan  dinyatakan resmi sudah  tidak lagi menjabat sebagai Kabagum Kanwil DJP Jakarta Selatan II.

Sri Mulyani juga meminta agar Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan mengecek harta kekayaan RAT, terkait aturan disiplin PNS.

“Saya sudah menginstruksikan Inspektorat Jendreral mengecek harta kekayaan dari saudara RAT, 23 Februari kemarin agar Inspektorat Jendreral  memeriksa yang bersangkutan,” lanjut Sri Mulyani.

Menkeu juga meminta proses pemeriksaan juga dilakukan secara detail dan telilt agar proses penetepan tingkat hukuman disiplin bisa dilakukan.

“Saya juga sudah minta agar pelanggaran disiplin saudara RAT ditindaklanjuti. Saat ini sudah diterbitkan surat tugas pemeriksaan pelanggaran disiplin untuk saudara RAT,” pungkas Sri Mulyani.

Peristiwa Penganiayaan anak Pejabat Eselon II Kemenkeu

Kasus penganiayaan yang dilakukan oleh anak dari pejabat Eselon II di lingkungan Kemenkeu ini   berbuntut panjang hingga menyeret harta kekayaan sang pejabat Eselon II itu menurut data yang dilansir dari LHPKN harta RAT tembus  mencapai Rp56 miliar.

Permintaan Maaf RAT

RAT sebagai pejabat pajak telah menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh pihak atas tindak penganiayaan oleh anaknya MDS.

Penganiayaan dilakukan Mario Dandy di Pesanggrahan dan mengakibatkan korban atas nama David koma di rumah sakit.

RAT  mengaku, sebagai kepala keluarga, dirinya siap bertanggung jawab atas  penganiayaan  yang dilakukan anaknya.

“Saya menyadari tindakan putra saya yang salah, sehingga merugikan orang lain, mengecewakan dan menimbulkan kegaduhan di masyarakat,” katanya dikutip  dalam videonya, Kamis (23/2/2023).

Dia juga memastikan akan mengikuti proses hukum yang sudah menjerat anaknya.

“Dan dalam kesempatan ini saya juga ingin menegaskan bahwa hal ini merupakan masalah pribadi keluarga kami. Dan kami akan mengikuti seluruh prosoes hukum yang sedang berjalan sesuai ketentuan yang berlaku,” tegasnya.

RAT mengucapkan permintaan maaf kepada keluarga korban, keluarga besar PBNU, keluarga besar GP Ansor, dan keluarga besar Kementerian Keuangan.

RAT mengaku siap memberikan klarifikasi mengenai laporan harta kekayaannya yang menjadi viral gencar di beritakan di media sosial.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: