Para Mantan Jenderal Kumpul, Ada Apa?

EDITOR.ID, Jakarta,- Para Purnawirawan Jenderal dan sesepuh TNI-Polri berkumpul di Gedung PP Polri, Jalan Siaga, Jakarta Selatan hari ini. Hadir antara lain, Mantan Panglima ABRI Jenderal Purnawirawan Try Soetrisno, mantan Kapolri Jenderal Roesdihardjo.

Letjen Purnawirawan Putra Astaman, Mantan Menteri PAN RB Irjen Purnawirawan Polisi Taufik Effendi dan sejumlah jenderal purnawirawan TNI dan Polri. Ada apa mereka bertemu?

Ternyata, para purnawirawan Jenderal dan ada Jenderal aktif ini bertemu untuk menghadiri acara Perayaan Hari Ulang Tahun Organisasi Anti Narkoba, BERSAMA yang ke 41. Kehadiran para Jenderal Purnawirawan ini menambah acara kian meriah dan penuh nostalgia.

Juga hadir dalam acara HUT BERSAMA, para tokoh nasional lainnya.

Mereka menghadiri diskusi yang bertajuk “Penanggulangan Masalah Narkoba dan Cara Mengatasinya” di Gedung PP Polri di Jalan Siaga, Jakarta.

Sebagai moderator di acara diskusi tersebut Dr. Kusman, mantan Deputi BNN.

Hadir juga salah satu pembicara adalah Brigjen Pol (Purn) Dr. Victor yang juga dikenal sebagai pakar dalam penanggulangan narkoba. Apalagi ia juga pernah lama bertugas di BNN.

Kehadiran para jenderal dan tokoh nasional dalam HUT ke-41 BERSAMA menunjukkan bahwa masalah narkoba sudah menjadi persoalan serius dan mendapat perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak.

Aktivis Anti Narkoba yang juga pengurus BERSAMA, Asri Hadi mengatakan, perayaan Ulang Tahun organisasi anti Narkoba BERSAMA bisa dijadikan momentum bagi BNN dan pemerintah untuk kembali lebih menguatkan kerjasama pemerintah dengan organisasi masyarakat anti Narkoba dalam pencegahan Narkoba.

“Ancaman peredaran Narkoba di negeri ini belum juga menurun eskalasinya, oleh karena itu pelibatan masyarakat melalui wadah yang positif seperti organisasi BERSAMA ini harus ditingkatkan,” ujar aktivis yang juga dosen senior IPDN tersebut.

Asri Hadi mendesak stakeholder terutama pemerintah untuk kembali mendorong pelibatan secara aktif dan responsif partisipasi masyarakat untuk ikut mencegah narkoba melalui kegiatan yang terukur setiap tahun.

“Pemerintah harus mensupport anggaran kepada partisipasi masyarakat melalui organisasi, karena mereka orang lapangan paham soal anatomi dimana wilayah yang rawan narkoba, hanya saja belakangan ini anggaran untuk mendorong stimulus organisasi anti Narkoba semakin menurun dan kecil, sudah saatnya ditingkatkan lagi penganggarannya,” katanya.

Asri Hadi, Aktivis Anti Narkoba

Alokasi anggaran tersebut diberikan ke pihak pencegahan BNN untuk membiayai kegiatan dan pelaksanaan operasi penyadaran kepada publik terhadap para pencandu Narkoba. “Yang sangat memahami adalah ormas dan LSM anti Narkoba, saatnya mereka dikonsolidasi dan diajak membahas soal agenda kegiatan yang lebih konkrit dan nyata,” kata wartawan dan Pemimpin Redaksi sebuah media online ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: