Pandangan Gus Baha Soal Palestina-Israel, Yerusalem dan Masjid Al Aqsha

Kecintaan kepada umat Islam, termasuk juga kecintaan kepada Muslim Palestina, tak menjadikan Gus Baha' turut berteriak-teriak dalam demonstrasi membela mereka dari ketertindasan zionis Israel.

Ulama sederhana asal Jawa Tengah KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau akrab disapa Gus Baha. Beliau juga Rais Syuriah PBNUFoto NU

Gus Baha menyebut, nama lengkap Yahuda lebih tepatnya Yahuda bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim. Gus Baha juga menyebut bagaimana Al-Qur’an menyebut kelompok Yahuda tersebut.

“Mulane nasab Nabi Yusuf bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim. Yusuf terkenalnya dengan Al-Karim ibnu Karim Ibnu Karim ibnu Karim. Yusuf ini yang saudara seayah dengan Yahuda Cs yang melahirkan Ariel Sharon Cs itu adalah dinasti Yahudi. Hanya Yusuf dan Bunyamin yang jadi Muslim. Hanya Yahuda Cs yang sekarang menjadi bangsa Yahudi,” jelas Gus Baha.

“Maka dari itu, berdasarkan sejarah Palestina dan Yerussalem, bagi orang Yahudi secara legitimasi agama memang bumi Yahudi, makanya orang-orang Arab kalau disuruh mengusir orang Yahudi dari Palestina itu tidak begitu mau,” ungkap Gus Baha lagi.

“Dalam sejarah Islam, Palestina memiliki Nabi Ibrahim melalui anaknya bernama Nabi Ishaq, lalu melahirkan Nabi Ya’qub, lalu melahirkan Yahuda Cs.

Akhirnya sampai sekarang menjadi masalah agama, selain juga menjadi masalah politik zaman perpecahan pada tahun 1964-1966. Sebetulnya sejak dulu sudah masalah agama. Keyakinan orang Yahudi, Palestina itu bumi yang dijanjikan Allah milik mereka. Atas nama kitab suci, mereka mati-matian mempertahankan Israel yang sekarang ini,” ulas Gus Baha.

Sementara, Masyarakat Palestina secara sejarah lebih dikenal dengan kelompok Kana’an. Sedangkan kelompok Kanaan itu dikenal sebagai orang yang sudah lebih dahulu menduduki Palestina.

“Masalahnya, apakah bangsa Kana’an sudah ada sebelum bangsa Yahudi, atau bangsa Yahudi datang terlebih dahulu sebelum kelompok Kana’an?

Makanya, sampai kiamat PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) tidak bisa mendamaikan yang di Palestina dan Israel, karena itu sudah sama-sama keyakinan kitab suci.

Orang Yahudi yang hidup di Irlandia, Inggris dan Amerika itu orang kaya-kaya, tapi lebih senang hidup di bumi suci karena itu keyakinan agama, padahal tidak pernah damai (tanah di Yerusalem,red),” ungkapnya.

Gus Baha pun mengungkapkan bahwa PBB pernah menawarkan agar Palestina menjadi kota bersama, kota Internasional. Namun tidak ada artinya, jika masing masing tidak memiliki Yerussalem.

Orang Islam (di Palestina), kata Gus Baha memiliki keyakinan Baiqul Maqdis di Yerussalem. “Apa artinya merdeka tanpa Yerussalem.”

“Seharusnya selain Yerussalem kalau mau dicaplok-caplok tidak apa-apa, misalnya jalur Gaza. Tapi, yang jadi masalah kan Yerussalem.

Keyakinan orang Islam, Nabi Muhammad pernah shalat sebelum Mi’raj di Yerussalem.
Sementara orang Yahudi juga punya hak dan keyakinan jika Yerussalem itu punya orang tua, kakek dan turunan keatas leluhur mereka. Karena mereka anak keturunan Yahuda bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: