Nah Kamu Ketahuan Korban Paparazzi, Kirain Korban Papa T Bob.

Paparazzi identik dengan kameramen, ketika kameramen sedang bertugas mengabadikan momen di sebuah panggung hiburan, harus stanby menunggu artis datang. Dalam hal ini si kameramen video ini bertugas mengambil gambar dari bibir panggung, dimana hasil bidikannya langsung tampil di layar besar di depan panggung yang langsung bisa disaksikan secara langsung pada saat itu juga oleh seluruh para pengunjung, yang berada di depan panggung hiburan.

Jakarta, EDITOR.ID – Paparazzi identik dengan kameramen, ketika kameramen sedang bertugas mengabadikan momen di sebuah panggung hiburan, harus stanby menunggu artis datang.

Dalam hal ini si kameramen video ini bertugas mengambil gambar dari bibir panggung, dimana hasil bidikannya langsung tampil di layar besar di depan panggung yang langsung bisa disaksikan secara langsung pada saat itu juga oleh seluruh para pengunjung, yang berada di depan panggung hiburan.

Pada umumnya, disaat-saat kameramen menunggu kedatangan artis, biasanya terkadang (tidak semuanya) membuat si kameramen bete alias bikin boring atau membosankan.

Agar bisa terobati rasa membosankan, maka si kakameramen ini tetiba muncul keisengannya alias jail.

Kebetulan di keramaian ribuan penonton pada malam itu – keberadaan si kameramen tak sengaja melihat pasangan yang mungkin menurut penglihatannya lagi sayang – sayangan, mungkin dalam benaknya si kameramen begitu, “Dunia seperti milik mereka berdua, sedangkan ribuan penonton lainnya pada ‘ngontrak’, barang kali”.

Si kameramen tak menyia-nyiakan momen natural tersebut, lalu mengarahkan lensanya ke pasangan tersebut dan memfokuskan adegan sayang-sayangan tersebut.

Olehnya karena setiap yang di bidik kamera video di operasikan si kameramen langsung tayang terlihat jelas di layar lebar di depan panggung, maka dengan sendirinya adegan natural pasangan tersebut terlihat oleh seluruh penonton.

Penonton sontak pada cekikikan, ada uang ngakak, ada pula yang berteriak-teriak, “cie… cie..”, mukanya pasangan tersebut tak menyadari, mungkin karena berdua sedang kasmaran.

Namun, ketika si wanitanya melihat layar lebar, langsung menutupi wajahnya, dan pasangan prianya pas juga melihat layar lebar dia langsung cengengesan.

Momen menunggu kemunculan artis ke atas panggung tetiba menjadi tidak membosankan lagi. Semua penonton di depan panggung nampak bergembira menyaksikan tontonan natural berkat aksi kameramen secara spontan menjadi paparazzi, bukan Papa T Bob.

Paparazzi selalu menangkap momen-momen aktual sesuai fakta yang terjadi dihadapan si kameramen.

Begitulah ulah kameramen, matanya sudah berpengalaman sesuai jam terbangnya membidik sesuatu yang dianggapnya layak untuk di ambil gambarnya, karena bila tak di ambil alias direkam pada saat itu juga – momen berikut tak lagi sebaik atau tak se natural lagi.

Jadi harap dimaklumi, terkadang kameramen merasa jenuh menunggu-nunggu momen yang menjadi tugas utamanya. Maka tak heran pasangan yang merasa dunia milik mereka berdua menjadi sasaran tembaknya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: