Muhammadiyah: Pemerintah Jangan Lakukan Pembiaran Pelanggaran Rizieq!

EDITOR.ID, Jakarta,- Muhammadiyah menyoroti pesta penyambutan Rizieq Shihab oleh massa pengikutnya yang mengabaikan protokol kesehatan. Menurut organisasi massa Islam terbesar di tanah air ini, seharusnya tokoh yang menyandang sebutan imam besar Front Pembela Islam (FPI) bisa memberikan contoh baik ke para pengikutnya tentang penerapan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

“Sebagai pemimpin umat, Habib Rizieq semestinya memberikan contoh agar dalam setiap kegiatan mematuhi protokol COVID-19 dan mengajak anggota FPI dan massa untuk menjadi warga yang baik,” ujar Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti kepada wartawan, Sabtu (14/11/2020).

“Di mana kerumunan massa itu begitu besar dan sama sekali tidak mengikuti protokol kesehatan, seharusnya mereka membangun sebuah kesadaran bersama bahwa pandemi covid 19 ini belum berakhir dan tanggung jawab untuk mengatasi masalah ini adalah tanggung jawab kita bersama-sama,” imbuh Profesor Mu’ti.

Atas pelanggaran Rizieq Shihab, Muhammadiyah mendesak pemerintah lebih tegas kepada siapa pun yang menggelar kegiatan dengan melibatkan massa dalam jumlah banyak. Pemerintah juga diminta berani menertibkan kerumunan jemaah Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

Muhammadiyah menyesalkan atas sikap pemerintah yang melakukan pembiaran dan tidak tegas memberi sanksi pada kegiatan tersebut atau melakukan upaya pencegahan penularan Covid-19 dengan rapid tes atau swab tes di kegiatan Rizieq.

Mu’ti melihat sikap pemerintah mendiamkan pesta eforia kedatangan Rizieq dengan pendukungnya sebagai sikap mendiskriminasi aturan. Rakyat dibawah dikejar-kejar, dirazia dan dijatuhi sanksi karena melanggar protokol kesehatan sementara elit tokoh agama bisa berlaku seenaknya.

“Sepertinya penegakan aturan itu tebang pilih dan seharusnya aturan itu kan berlaku untuk semuanya ya selama ini ada kritik misalnya hukum itu tajam kebawah tumpul keatas ini sudah menangkap pesan ada penegakan Aturan covid-19 ini sudah begitu tajam kebawah tumpul keatas,” papar guru besar dalam bidang ilmu pendidikan agama Islam di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah ini.

“Ini yang tidak boleh (sikap mendiskriminasi hukum,red), kasihan masyarakat itu sampai harus diberi sanksi tidak boleh berjualan dan sebagainya, sementara mereka sementara kelompok-kelompok tertentu ini dibiarkan seperti kegiatan Rizieq Shihab dan pilkada,” tambah Mu’ti.

Semua warga masyarakat tanpa pandang bulu, kata Mu’ti harusnya mematuhi protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan penularan virus Corona. Protokol itu harus dilaksanakan dalam semua kegiatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: