Jakarta, EDITOR.ID,- Klub Borneo FC sukses melakukan mega transfer sepanjang sejarah bagi dunia persepakbolaan di tanah air. Keberhasilan tersebut diraih karena kejelian klub yang bermarkas di Kota Samarinda ini dalam mendatangkan pemain yang tampil sangat produktif gol. Pemain tersebut adalah Matheus Pato, sang top skor Liga-1 musim kompetisi lalu.
Penampilan gemilang Pato di Liga-1 musim 2023-2023 di Indonesia mengantar pemain berpaspor Brazil ini menarik minat klub Liga Utama China, Shandong Taishan meminangnya. Sementara Pato telah terikat kontrak panjang oleh Borneo FC. Ujungnya Shandong harus menebus Pato dengan harga yang sangat fantastis.
Borneo FC pun mencatatkan sejarah sebagai klub Liga-1 yang sukses melakukan mega transfer sepanjang sejarah.
Presiden Klub Borneo FC Nabil Husien akhirnya mengisahkan cerita penjualan Matheus Pato ke klub China Shandong Taishan, Juli lalu.
Diyakini transfer Pato dari Borneo FC ke Shandong adalah transfer terbesar pertama di Indonesia. Karena sebelumnya tidak pernah ada pemain yang berkiprah di Indonesia dibeli klub luar negeri dengan harga fantastis.
Nabil mengisahkan, sejak masa persiapan Liga 1 2023/2024 sudah ada beberapa klub yang meminati Pato. Beberapa di antaranya adalah klub asal Kuwait dan Korea Selatan. Namun tak ada yang berhasil.
Kemudian datang tawaran dari klub asal China. Sebuah agensi yang datang menemui Nabil untuk transfer Pato. Setelah terjadi pembicaraan antara klub dan agen juga pemain disepakati Pato dilepas dengan transfer.
Nabil enggan menyebutkan angka transfer yang disepakati. Namun, konon kabarnya jika mengacu harga pasar di Transfermarkt, banderol transfer topskor Liga 1 2022/2023 ini mencapai angka Rp20 miliar.
“Sebenarnya itu datang sebelum pertandingan lawan Persis Solo. Itu tiba-tiba, ya. Kalau sebelumnya jujur Pato ada tawaran dari klub Kuwait, Korea dan China tapi divisi dua, dan terakhir waktu Borneo sedang jalankan TC Pato juga dapat tawaran main di Liga Arab Saudi,” kata Nabil, Rabu (2/8/2023) sebagaimana dilansir dari CNN Indonesia.
“Agensi itu datang menemui saya di Jogja. Cuma memang pada saat itu kami belum ada kesepakatan apa-apa, dan tiba saatnya sebelum lawan Persis Solo ada satu agensi dari Korea yang menghubungi kami sehingga kami bisa komunikasi,” papar Nabil.
Nabil mengakui transfer Pato sangat berisiko bagi klub. Pasalnya pemain asal Brasil itu sudah terlanjur menjadi ikon Borneo, sangat dicintai suporter dan menjadi andalan klub dan musim ini. Pato kian memperlihatkan ketajaman dalam mengkontribusi gol. Namun itu semua direlakan Borneo demi masa depan pemain.