Kenali 4 Jenis Gangguan Ginjal dan Cara Pencegahannya

Sistem ekskresi adalah sistem tubuh yang bertanggung jawab untuk mengeluarkan limbah dari tubuh. Sistem ini terdiri dari beberapa organ dan struktur tubuh yang bekerja bersama untuk menghasilkan, menyimpan, dan mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh.

Ilustrasi Sakit Ginjal

Jakarta, EDITOR.ID,- Banyak yang belum memahami apa itu gangguan sistem ekskresi ginjal. Masalah gangguan ekskresi ini dapat mengganggu beberapa fungsi ginjal dan seiring berjalannya waktu dapat berdampak pada kesehatan. Dengan mengetahui berbagai gangguan sistem ekskresi ginjal, langkah penanganan dapat dilakukan sejak dini dan kerusakan lebih lanjut bisa dicegah.

Sistem ekskresi adalah sistem tubuh yang bertanggung jawab untuk mengeluarkan limbah dari tubuh. Sistem ini terdiri dari beberapa organ dan struktur tubuh yang bekerja bersama untuk menghasilkan, menyimpan, dan mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh.

Ginjal adalah organ utama dalam sistem ekskresi yang bertanggung jawab untuk menyaring limbah dari darah dan mengeluarkannya dalam bentuk urin. Ginjal merupakan salah satu dari sistem ekskresi yang berfungsi untuk mengeluarkan zat sisa dari tubuh dalam bentuk urine.

Pada dasarnya, proses ini diperlukan oleh tubuh untuk menjaga agar zat kimia dalam tubuh tetap stabil. Akan tetapi, proses ini dapat terganggu, terutama ketika ginjal mengalami gangguan atau kondisi medis tertentu.

Ketika terdapat gangguan sistem ekskresi ginjal, biasanya akan timbul beberapa keluhan, mulai dari nyeri saat buang air kecil, frekuensi buang air kecil menjadi meningkat atau berkurang, hingga perubahan warna pada urine.

Cara Kerja Sistem Ekskresi Ginjal

Ginjal memproses darah yang mengalir melalui pembuluh darah yang sangat halus (glomerulus). Ginjal menyaring darah untuk menghilangkan produk limbah seperti urea, kreatinin, dan asam urat, serta membantu menjaga keseimbangan elektrolit dan cairan dalam tubuh.

Setelah melalui proses penyaringan, produk limbah dan kelebihan air dan elektrolit akan bergerak menuju saluran keluar (tubulus renal). Di sini, beberapa zat yang berguna, seperti glukosa dan asam amino, akan diambil kembali oleh tubulus dan kembali ke dalam darah.

Urin yang dihasilkan oleh ginjal akan dikeluarkan melalui dua ureter, menuju kandung kemih. Saat kandung kemih terisi dengan urin, sinyal ke otak akan membuat kita merasakan dorongan untuk buang air kecil.

Saat kita buang air kecil, urin akan mengalir keluar dari tubuh melalui uretra.

Selain itu, sistem ekskresi juga melibatkan organ lainnya seperti hati, paru-paru, dan kulit. Hati membantu mengubah produk limbah dari metabolisme tubuh menjadi zat yang lebih mudah dikeluarkan oleh ginjal.

Paru-paru membantu mengeluarkan gas limbah seperti karbon dioksida dan air dari tubuh melalui pernapasan. Sedangkan kulit membantu mengeluarkan air dan elektrolit melalui keringat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: