Jenderal Fachrul Razi Menjadi Pembeda

Fachrul mengatakan akan melanjutkan apa yang selama ini telah dilakukan Menag sebelumnya. Dia menilai capaian Kementerian Agama selama ini cukup baik dan merasa beruntung ditempatkan di kementerian ini.

“Saya tidak mau start dari nol kok. Mungkin kalau kita mau menilai sampai 10, 7-8 sudah dilakukan teman-teman tinggal kita coba melanjutkan sama-sama,” jelasnya.

Dia pun menegaskan bahwa dirinya tak ingin dianggap sebagai Menteri Agama Islam, melainkan Menteri Agama Republik Indonesia. Mengingat agama resmi di Indonesia tak hanya Islam.

“Tapi memang kita harus sepakat bahwa teman-teman tanya ‘Pak Fachrul Menteri Agama ya?’ Iya, tapi saya bukan Menteri Agama Islam, saya Menteri Agama Republik Indonesia. Di dalamnya ada agama-agama lain,” tegasnya.

Namun demikian dalam melaksanakan tugasnya, mantan Wakil Panglima ABRI ini mengatakan akan menggunakan pendekatan Islam. Hal itu menurutnya wajar karena mayoritas masyarakat Indonesia merupakan pemeluk Islam.

“Tapi kalau di dalamnya saya gunakan pendekatan Islam wajar-wajar saja karena memang Islam adalah agama yang dipeluk oleh mayoritas,” jelasnya.

Dalam acara sertijab, Lukman Hakim Saifuddin menyerahkan memori jabatan terkait sejumlah program yang telah dilaksanakan sebelumnya. Termasuk sejumlah PR yang belum tuntas. Fachrul mengatakan akan membaca dan mempelajari memori jabatan tersebut sebelum besok pagi akan mengikuti sidang kabinet pertama.

Diketahui, Fachrul lahir dan besar di Banda Aceh. Saat masih aktif di militer, Fachrul mengaku sering mengajarkan sejumlah ilmu agama Islam kepada tentara lainnya. Salah satunya dengan mengajarkan membaca Alquran.

“Yang nggak bisa baca Alquran, kami ajarkan baca Alquran. Dulu masih banyak mungkin hampir setengahnya taruna itu tidak bisa baca Alquran pada saat era dulu. Kami kumpulkan dan kami ajarkan dan tentu saja kalau saya mengajarkannya tingkat-tingkat yang sangat bawah,” ujar Fachrul.

Selain itu, Fachrul juga aktif mendakwahkan Islam. Setelah tamat akademi militer ia rutin memberikan khotbah di masjid-masjid.

“Setelah tamat akademi saya berlanjut dengan teman-teman mantan Pembina masjid di akademi itu lanjut untuk berdakwah. Jangkauan kami tidak jauh yaitu dalam pembinaan teritorial. Dimanapun saya berada saat itu pasti saya sudah punya jadwal khotbah di masjid-masjid, meskipun pembahasan ayat-ayat saya tidak banyak,” ujar Fachrul.

Fachrul bertanya-tanya ketika ia dipanggil Jokowi ke Istana. Sebab, dia mendengar kabar kalau dirinya ditunjuk sebagai Menko Polhukam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: