Jalan Menemukan Tuhan Menggunakan Qolbu dengan Tasawuf

gerakan sholat yogi

EDITOR.ID, Jakarta,- Tasawuf adalah ilmu yang menggunakan hati, rasa, jiwa atau qolbu dalam menemukan Tuhan ALLAH untuk meraih kebahagiaan hati yang sesungguhnya (abadi) ilmu tasauf tidak di temukan di ilmu-ilmu yang lain. Dalam tiga pilar keislaman amalan ini adalah bagian dari Ihsan.

Seorang hamba yang bertasawuf dapat memenuhi kepuasan hati dan menimbulkan rasa cinta yang besar kepada Tuhan ALLAH dan mereka harus menempuh jalan melalui Zuhud.

Zuhud artinya kita belajar untuk menjauhkan diri dari dunia yang bersifat sementara dan menghabiskan sisa umur kita di sebuah tempat yang tiada seorang pun yang dapat mengganggu untuk lebih mendekatkan kecintaannya kepada Tuhan ALLAH.

Ilmu tasawuf jika di kaji melalui logika maka tidak akan menemukan hasil apa-apa karena logika seorang manusia/profesor tidak dapat mendefinisikan Allah, Rabb Yang Maha Besar. Allah itu seperti apa?

Karena logika manusia bersifat terbatas Tuhan Allah SWT yang di definisikan itu tidak terbatas dan sepintar apapun manusia tidak akan pernah bisa menemukan Allah SWT itu seperti apa? Bentuknya seperti apa? Dan wujudnya seperti apa?.

Orang yang bertasawuf hidupnya untuk Tuhannya, dan bukan untuk dirinya sendiri mereka beribadah bukan hanya jasadnya yang di hadapkan tapi seluruhnya baik itu ruh maupun hati atau Qolbunya.

Orang yang bertasawuf berpendapat bahwa naiknya ruh menuju derajat yang tinggi dan mulia itu tidak cukup dengan mengakui keyakinan dan keimanannya saja serta menjalankan kewajiban-kewajiban yang di syariatkan oleh Islam.

Derajat keimanan yang tinggi dari mereka karena mereka menyertakan dengan pengakuan iman dengan tadzawuq (merasakan), menemukan iman itu mereka juga menambahkan amalan-amalan ibadah sunah yang di anjurkan rasululallah SAW dan menjauhkan diri dari perkara yang makruh, terlebih-lebih perkara yang haram.

Hingga kebanyakan orang yang bertasawuf itu mata batin mereka bersinar dan timbul sumber hikmah dari hati mereka.

Ilmu tasawuf ini merupakan maqum al-ihsan salah satu rukun islam yang kita ketahui. Maqum ihsan adalah bentuk muraqabah (penyaksian) yang isinya engkau beribadah kepada ALLAH seakan-akan engkau melihatnya maka sesungguhnya dia ALLAH melihatmu.

Munculnya ilmu tasawuf dan orang-orang sufi di sebabkan karena banyaknya manusia yang terbuai pada kehidupan dunia dan mencampur adukan masalah agama dan keduniaan.

Al-iftiqar adalah melepaskan diri dari kehidupan dunia dan semua perhiasan agar sepenuhnya bertaqwa kepada ALLAH SWT. Orang sufi menjadi orang-orang yang penuh dengan kasih sayang dan rasa cinta kepada keluarga, kerabat, dan juga semua masyarakat muslim

Tasawuf diambil dari kata sifat yang alasannya bahwa orang-orang sufi membahas sifat-sifat ALLAH sekaligus mengaplikasikan sifat ALLAH dalam perilaku mereka.

Tasawuf adalah ilmu untuk mengetahui keadaan jiwa manusia terpuji atau tercela menghilangkan sifat-sifat yang tercela dan menggantinya dengan sifat terpuji. Ilmu tasawuf adalah pensucian diri dan seluruh anggota tubuh baik dari kejahatan dunia baik di sengaja maupun tidak

Barang siapa memiliki ilmu sedikit {ilmu batin} ia berakhir dengan khusul khatimah dalam menempuh jalan rohani taqarrubialah {mendekatkan diri kepada ALLAH} maqum merupakan usaha seorang sufi untuk berada dalam tingkatan tertentu sedangkan ahwal adalah suatu pemberian karunia ALLAH yang di berikan kepada seorang sebagai hasil usahanya.

Ahwal adalah pemberian sementara maqmat adalah usaha. Cara agar seorang hamba di katakan sufi,{taubah} seseorang yang melakukan dosa dan merasakan penyesalan yang luar biasa dan bertaubat dan berjanji tidak akan melakukan hal yang sama.

Zuhud yaitu sikap mental sufi yang melepaskan diri dari rasa ketergantungan terhadap kenikmatan dunia dengan mengutamakan kehidupan akhirat yang abadi

Al-faqr sikap bermakna di mana seorang sufi tidak menuntut lebih banyak dari apa yang telah dimiliki, sehingga tidak menuntut sesuatu yang lain sikap ini merupakan benteng terhadap pengaruh kenikmatan dunia dan menghindari keserakahan pada prinsipnya sifat ini adalah rentetan dari sikap Zuhud, hanya saja Zuhud lebih ekstrim

Al-shabr adalah hal yang paling mendasar dalam tasawuf karena sabar mengandung makna keadaan jiwa yang kokoh stabil, konsekwensi dalam pendirian walaupungodaan dan tantangan begitu kuat sikap ini di landasi satu anggapan bahwa segala sesuatu terjadi merupakan khendak ALLAH dan kita harus menerimanya dengan sabar tapi ikhtiar juga harus dijalankan

Ridha sikap ini merupakan kelanjutan dari rasa cinta yang merupakan perpaduan dari mahabbah dan sabar. Ridho dalam hal ini mengandung makna lapang dada berjiwa besar hati terbuka terhadap apa yang berasal dari ALLAH baik itu ketentuan agama maupun nasib itu sendiri

Muraqqabah sikap ini adalah mengawasi diri atau lebih tepatnya dengan self correction sikap di mana kita siap siaga setiap saat untuk meneliti keadaan diri sendiri sikap ini berawal dari sebuah landasan pemikiran bahwa ALLAH senantiasa mengawasi dan mengamati setiap gerak dan langkah kita selama hidup di dunia.

Tasawuf adalah menghayati rasa keberadaan Tuhan dalam jiwa yang mendalam yang kemudian menimbulkan rasa rindu yang amat sangat kepada sang Pencipta Langit dan Bumi seisinya. Tasauf ilmu benar. (Dikutip dari artikel Vilanti Uriasi yang dimuat di Kompasiana)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: