Gempar, Pasien di Pamekasan Meninggal Diisukan Corona

Dari itu pihaknya menyampaikan apakah kondisi tersebut masuk katagori Covid-19 atau bukan, masih disiapkan pemeriksaan hingga lima hari kedepan. “Jadi gini, pasien ini sudah di observasi, batuk, pilek dan lainnya. Berikutnya jika ada gangguan sesak nafas baru kita pantau katagori pengawasan,” imbuhnya.

“Pertama kita lakukan foto rontgen, apakah pneumonia atau bukan. Kalau pneumonia dengan riwayat dari kabupaten/ kota yang ada kasus covid-nya, maka kita akan lakukan penanganan seperti penanganan covid,” sambung dr Farid.

Awalnya pasien dirawat kakek-neneknya di Malang, selanjutnya dibawa pulang dan dirawat di RSUD Pamekasan. “Jadi bukan murni dari Pamekasan, itu dari Malang. Malang termasuk resiko dan akhirnya dibawa ke Pamekasan, lalu meninggal dunia disini,” jelasnya.

“Jadi itu belum dipastikan Covid, tapi PDP atau Pasien Dengan Pengawasan. Karena pasien berasal dari Malang, maka kami terapkan seperti itu. Yang panik justru petugas yang menangani dan berhubungan langsung dengan pasien, mereka sudah sterilkan di ruang khusus hingga beberapa hari dinyatakan aman,” ujarnya.

Sebelumnya sempat beredar Broadcast diawali dengan kalimat, “Info _dari satgas Dir. RSUDAda pasien meninggal di RSUD hari ini.” Dijelaskan di pesan, seorang anak berinisial EAM usia sebelas tahun beralamat di Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan meninggal dunia di RSUD setempat pada Jumat, 20 Maret 2020, sekira pukul 12.31 WIB.

Si pasien disebut berasal dari Malang dan tiba di Pamekasan pada Selasa, 17 Maret 2020. Saat itu, si anak mengeluh panas dan batuk kemudian diobati sendiri oleh orang tuanya.

Pada Kamis, 19 Maret 2020, si anak mengalami mual, muntah, dan panas. Orang tuanya membawa si anak ke RSUD Pamekasan dan mulai dirawat sekira pukul 20.38 WIB.

Pada Jumat keesokannya sekira pukul 12.10 WIB, si anak disebut dirawat di ruang isolasi dan dua puluh menit kemudian dinyatakan meninggal dunia.

“Langkah selanjutnya kami mengirimkan sampel darah utk diperiksa di laboratorium litbangkes di surabaya. Kami menunggu hasilnya sekitar 5 hari. Demikian laporan,” demikian penggalan akhir broadcast. (Dicky Muhammad Qadar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: