“Jangan karena sikapnya yang mementingkan golongan sendiri justru malah memperkeruh keadaan,” imbuhnya.
Karena kita semua ingin Indonesia baik-baik saja khususnya dalam hubungan lintas agama. Berhentilah mengembangkan narasi-narasi yang dapat memicu konflik.
“GEMAKU memohon maaf apabila responnya ditanggapi tidak baik oleh pihak-pihak umat di kelenteng Tuban. Sama sekali tidak ada niat mencampuri urusan dapur di kelenteng Tuban apalagi ikut mendukung salah satu pihak yang bertikai. Posisi GEMAKU netral dan selalu mengedepankan persaudaraan sebagai sesama anak bangsa,” sebut Kristan.
Selain itu GEMAKU, kata Kristan, berharap sebaiknya Dirjen Buddha tidak terlalu jauh mencampuri urusan umat kelenteng di Tuban.
“Biarlah mereka menyelesaikan sendiri secara baik-baik, toh mereka sendiri yang paling mengetahui dengan baik bagaimana cara menyelesaikannya,” ujar Kristan.
Menurut Kristan, GEMAKU juga tidak ingin merepotkan Presiden dengan menambah pusing daftar masalah Presiden dalam mengurus negeri ini ditambah dengan situasi Covid 19 yang menjadi konsen kita bersama.
Terakhir GEMAKU berharap semua pihak dapat berkepala dingin dalam menyikapi perseteruan ini karena kita sebagai sesama anak bangsa tentunya ingin sekali semua dalam posisi pada kemanusiaan yang adil dan beradab dan yang sesuai dengan semua nilai-nilai Pancasila. (tim)
