FWB, Zina, dan Klamidia: Lemahnya Pemahaman Netizen Akan Pendidikan Seksual

Sayangnya, memberikan pendidikan seksual pada anak dan remaja di Indonesia bukanlah perkara yang mudah.

Berlindung di balik alasan “adat ketimuran” dan “nilai agama”, masyarakat Indonesia banyak yang masih terus memelihara nuansa tabu dalam mendiskusikan seksualitas. Pemerintah dan lembaga negara lain bahkan kerap ikut serta menentang gagasan pendidikan seks bagi anak dan remaja.

Tapi, jika kita ingin membekali remaja dan orang dewasa muda di Indonesia untuk menghadapi kerentanan seksual mereka – dari IMS, ancaman kekerasan seksual, hingga kehamilan di luar usia layak – pendidikan seksual harus jadi agenda prioritas Indonesia.


Endah Triastuti adalah Lecturer, Researcher, Universitas Indonesia, tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yangakan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.

Artikel ini pertama kali tayang di The Conversation Indonesia dengan lisensi Creative Commons. Baca artikel aslinya di sini.


 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: