Dampak Covid, Mertua Syahrini Jual Plaza Indonesia

Terkait hal ini, perseroan menjelaskan, bahwa untuk pusat perbelanjaan Plaza Indonesia Shopping Center, sudah dibuka kembali dengan mengikuti aturan dan protokol kesehatan yang berlaku dengan jam operasional dibatasi dari 11:00 – 20:00 WIB setiap harinya, kecuali untuk salon dan pangkas rambut jam operasional dibatasi dari 11:00 – 19:00 WIB setiap harinya.

Sebagai catatan, Klinik Kecantikan,Waxing, Salon Bulu Mata, Salon Kuku, Spa & Reflexology, Bar & Launge, Bioskop dan Tempat Bermain Anak masih belum dibuka. Sementara untuk area perkantoran The Plaza Office Tower juga telah dibuka kembali sejak tanggal 8 Juni 2020 dengan diberlakukan aturan dan protokol kesehatan mengikuti aturan yang berlaku.

Perseroan PHK Karyawan dan Potong Gaji

Perusahaan menyebut akibat terhentinya kegiatan operasional, sebanyak 25-50 persen kontribusi pendapatan berpengaruh terhadap total pendapatan konsolidasi tahun 2019.

Plaza Indonesia juga memaparkan per 31 Desember 2019 memiliki 662 karyawan yang tetap maupun tak tetap. Dari angka itu, 486 di antaranya terdampak oleh pandemi.

Sejak Januari 2020 hingga pertengahan Agustus lalu, Plaza Indonesia telah mem PHK 119 karyawan dan 124 karyawan terkena pemotongan gaji, penyesuaian shif/hari/jam kerja.

“Hampir seluruh karyawan dikenakan pemotongan gaji dengan persentase yang bervariasi sesuai dengan golongan/ jabatannya. Penyesuaian jam kerja dengan masuk bergantian hari,” seperti dikutip dari keterbukaan informasi ke BEI.

Dalam hitungannya, perusahaan memperkirakan total pendapatan di tahun 2020 bakal turun 25-50 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Adapun laba bersih diperkirakan turun kurang dari 25 persen. Total pendapatan dan laba atau rugi itu didasarkan pada periode 30 Juni 2020 dibandingkan periode serupa tahun 2019.

Perusahaan juga memastikan pandemi tidak berdampak pada pemenuhan kewajiban keuangan jangka pendek seperti utang usaha, utang bank, kupon ataupun pokok obligasi serta MTN.

Plaza Indonesia juga menjalankan sejumlah strategi agar tetap bertahan di tengah pandemi, misalnya dengan fokus kepada keselamatan penyewa, pengunjung, dan para tamu. Selain itu perusahaan menekan biaya-biaya operasional serta melakukan negosiasi dengan para pemasok.

Perusahaan juga mempertahankan penyewa dengan memberikan keringanan pelunasan; melakukan manajemen arus kas keluar yang ketat; dan pencairan fasilitas pinjaman yang tersedia, serta membantu penyewa juga untuk dapat melakukan penjualan dengan online system (untuk retail) dan takeaway (untuk F&B), serta melakukan efisiensi dan evaluasi berkesinambungan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: