bank bjb Dorong UMKM Go Global via Digitalisasi, Pembiayaan dan Pemberdayaan

Jabar telah memiliki lebih dari 4,5 juta pelaku UMKM di sektor non pertanian. Dengan adanya bantuan dari pemerintah untuk usaha mikro, maka jumlah UMKM menjadi lebih dari 5 juta pelaku yang tersebar di 27 kabupaten/kota. Para pelaku ini sebagian merupakan korban PHK dari industri yang terdampak pandemi.

Menurutnya, salah satu kendala UMKM melakukan ekspor adalah pada tataran eksekusinya. Banyak pengusaha yang sudah mendapatkan pesanan, akan tetapi tidak dapat memproses pesanan tersebut.

Karena itu, para pembina dan pelaku UMKM perlu mengetahui tahapan ekspor misalnya setelah mendapat pesanan perlu membuat perjanjian dan perlindungan hukumnya. Kemudian urusan kepabean, sertifikasi yang dipersyaratkan, dan lainnya.

Pemprov Jabar menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada bank bjb yang rutin menggelar Bincang Jumat Bisnis, saya berharap kegiatan ini dapat memberikan pencerahan dan pemahaman kepada pelaku UMKM agar terus maju dan berkembang.

“Terima kasih kepada bank bjb yang selalu konsisten mendukung kami untuk mendorong UMKM naik kelas dan menjadi Juara di Jabar maupun nasional,” kata Kusmana Hartadji.

CEO & Founder of BISA Stephanus T.W mengatakan, pelaku UMKM sebaiknya mencari rekan bisnis agar produknya bisa masuk ke luar negeri. Salah satunya dengan menggandeng perbankan seperti bank bjb yang membantu dari sisi pendanaan dan ikut membuka pasar.

Selain itu, pelaku UMKM juga bisa menjalin kerjasama dengan para Diaspora Indonesia. Sebagai gambaran, ada 250 ribu warga Indonesia yang tinggal di Singapura di mana 50% di antaranya berasal dari Jawa Barat.

“Lebih baik UMKM punya partner seperti bank bjb serta kerjasama dengan warga Jabar yang ada di sana sebagai perpanjangan tangan,” kata Stephanus.

Kisah sukses UMKM Jawa Barat go global bukan isapan jempol. Salah satunya dirasakan pelaku usaha asal Pangandaran Herni Hernawati. Dia yang juga peserta seminar mengaku bersyukur menjadi nasabah bank bjb melalui program kredit bjb Mesra. Berkat program itu, dia mendapat pendampingan dan kesempatan promosi. Dia bersyukur, kini produknya mulai dilirik pasar Singapura.

Kisah itu dimulai saat Herni mencoba mengikuti program kurasi ekspor untuk mengikuti pameran Indosnack di Singapura. “Saya sangat senang bank bjb memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti pameran Indosnack di Singapura. Alhamdulillah produk saya habis semua, dan akhirnya saya diminta mengirimkan produk untuk diekspor ke Singapura, ” kata dia.

Herni sendiri adalah debitur bjb Mesra. Kredit bjb Mesra adalah fasilitas pembiayaan yang ditawarkan kepada komunitas di rumah ibadah. Pembiayaan program Pemprov Jabar dan bank bjb ini ditawarkan tanpa agunan dan tanpa bunga. Nilai pinjaman hingga Rp5 juta.

“Saya sangat terbantu dengan keberadaan pinjaman bjb Mesra yang sangat mudah diakses dan sesuai kebutuhan. Saya kenal kredit mesra dari program Sekoper Cinta (program Ibu Atalia) kemudian saya mengajukan kepada bank bjb pinjaman bjb Mesra dengan cara berkelompok. Alhamdulillah usaha saya terbiayai dan berkembang, ” imbuh dia. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: