Adu Jotos Rebutan Jadi Imam Sholat Magrib dan Takmir Mesjid 1 Korban Dirawat di Rumah Sakit

Peristiwa keributan di Masjid Al Muttaqun viral di media sosial, ada dua video yang beredar memperlihatkan adu jotos antara dua kubu takmir Masjid Al Muttaqun Kelurahan Manisrenggo, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur, sejak Sabtu (16/12/2023) petang, terjadi lantaran tidak terima imam sholat magrib diganti.

Polisi mendatangi mesjid AL Muttaqun setelah di kabarkan adanya’ tindak kekerasan. Meskipun Polisi suda datang namun kedua kubu masih bersitegang nyaris terjadi lagi adu jotos.

Perkembangan selanjutnya kedua kubu memperebutkan Takmir Mesjid Al Muttaqun saling melaporkan.

Ustadz Arman bersama juru bicara Rahmat Mahmudi saat jumpa pers (Nanang Priyo Basuki)

Konflik internal semakin meruncing hingga melibatkan pelaporan ke Polres Kediri Kota.

Kedua belah pihak yang terlibat konflik pengurus takmir masjid tersebut saling melaporkan satu sama lain setelah terjadinya keributan saat salah satu imam masjid, ketika itu Luqman Hakim, dia dilarang oleh jamaah untuk memimpin sholat.

Padahal Luqman Hakim, telah ditunjuk disepakati bersama menjadi imam shalat Magrib oleh pengurus takmir yang baru, namun ketika itu Luqman Hakim mendapat larangan dari sejumlah jamaah pada malam Selasa kemarin. Kejadian ini diduga berujung pada penganiayaan terhadap Luqman Hakim.

Saat shalat Magrib berlangsung, terjadi saling dorong di dalam masjid. Luqman Hakim, yang diangkat sebagai imam shalat oleh pengurus takmir yang baru, disinyalir menjadi korban penyerangan.

Bahkan, insiden tersebut sempat terekam dalam video yang kemudian beredar luas. Beberapa jamaah juga dilaporkan mengalami cedera akibat insiden tersebut.

Kedua pihak yang terlibat dalam konflik kepengurusan takmir masjid tersebut, yang berlokasi di Kelurahan Manisrenggo, Kota Kediri, kini tengah saling menghadap pihak berwajib dengan melaporkan permasalahan ini ke Polres Kediri Kota.

Suhadi, penasehat hukum Luqman Hakim, memberikan keterangan terkait peristiwa ini.

Suharti menegaskan bahwa kliennya menjadi korban keributan yang terjadi di dalam masjid. Di sisi lain, Luqman Hakim juga telah melaporkan insiden tersebut ke pihak berwajib.

Selain Luqman Hakim, pihak pengurus takmir yang berseberangan juga tak tinggal diam. Mereka turut melaporkan kejadian ini ke Polres Kediri Kota.

Salah satu korban, Mashuri, melaporkan dugaan penganiayaan yang dialaminya selama kejadian keributan tersebut.

Menurut Takmir Masjid Saifudin, peristiwa keributan kemarin malam dipicu oleh ketidakpuasan terkait pergantian pengurus takmir Masjid Al Muttaqun yang masih dalam konflik.

Pihaknya mengungkapkan bahwa mereka masih menunggu keputusan dari Badan Bimbingan Wali (BBWI) dan bersedia menerima hasil keputusan tersebut.

Saifudin, salah satu anggota takmir masjid, memberikan pernyataan terkait peristiwa tersebut.

Ia menyebut bahwa keributan malam itu terjadi karena adanya ketidakpuasan terhadap pergantian pengurus takmir Masjid Al Muttaqun yang masih dalam proses konflik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: