Adu Jotos Rebutan Jadi Imam Sholat Magrib dan Takmir Mesjid 1 Korban Dirawat di Rumah Sakit

Peristiwa keributan di Masjid Al Muttaqun viral di media sosial, ada dua video yang beredar memperlihatkan adu jotos antara dua kubu takmir Masjid Al Muttaqun Kelurahan Manisrenggo, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur, sejak Sabtu (16/12/2023) petang, terjadi lantaran tidak terima imam sholat magrib diganti.

Kediri, EDITOR.ID – Beredar Video peristiwa keributan di Masjid Al Muttaqun viral di media sosial, ada dua video yang beredar memperlihatkan adu jotos antara dua kubu takmir Masjid Al Muttaqun Kelurahan Manisrenggo, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur, sejak Sabtu (16/12/2023) petang, terjadi lantaran tidak terima imam sholat magrib diganti.

Akibat adu jotos tersebut satu korban dirawat di Rumah Sakit Muhammadiyah atas nama Muhammad Ilhamudin (26) warga Baron, Kabupaten Nganjuk, karena mengalami kritis setelah babak belur dihajar hingga muntah-muntah, korban kemudian melaporkan perbuatan aksi kekerasan pelaku ke Polres Kediri Kota. 

Kedua kubu takmir Masjid saling melaporkan, mereka masing-masing mengakui menjadi korban penganiayaan saat menjelang Sholat Magrib di Masjid Al Muttaqun.

Kronologi

Insiden rebutan takmir Masjid Al Muttaqun, Kelurahan Manisrenggo, Kota Kediri, Jawa Timur, sebelumnya telah terjadi kejadian saling dorong dari dua pengurus takmir yang berbeda, Selasa (12/12/2023) malam.

Kejadian itu terjadi ketika keluarga ahli waris tanah wakaf masjid bersama kelompoknya memaksakan diri menjadi imam Shalat Maghrib, walaupun jadwal imam Shalat Maghrib sebelumnya telah disepakati.

Kasus yang sama kemudian berlanjut pada Rabu (13/12/2023) malam sampai Kamis (14/12/2023) dini hari.

Mashuri (40) jamaah Masjid Al Muttaqun, salah satu korban telah melaporkan tindak penganiayaan yang dialaminya saat akan sholat Magrib ke Polres Kediri Kota.

Korban mengaku dipiting seseorang yang tidak dikenalnya karena bukan warga Kelurahan Manisrenggo.

“Sebelum sholat Magrib saya melihat sudah banyak orang di dalam masjid, tapi bukan warga Kelurahan Manisrenggo,” jelasnya.

Selanjutnya korban melakukan sholat sunnah dan melihat keramaian di lokasi pengimaman dan terjadi pemukulan di tengah masjid.

“Saya berusaha melerai dengan membawa satu orang. Ternyata di luar serambi masjid banyak teman-temannya dan saya dicekik dan selanjutnya saya tidak sadar,” jelasnya.

Menyusul kejadian itu Mashuri kemudian melaporkan kejadian yang menimpanya ke Polres Kediri Kota. “Waktu itu saya mau menolong Pak Khamid. Tapi di luar masjid banyak teman-temannya pelaku,” jelasnya.

Sementara Saifuddin, Sekretaris Takmir Masjid Al Muttaqun menjelaskan, keributan terjadi karena ada pihak yang tidak terima penggantian imam sholat Magrib.

“Karena masjid masih dalam konflik dan pihak takmir masih menunggu keputusan dari pihak Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kota Kediri,” jelasnya.

Puluhan personel kepolisian mengamankan dari kemungkinan terjadinya bentrokan susulan dari kedua kubu takmir yang berbeda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: