Pasca Gempa M 7.3 Kepulauan Mentawai 2 Rumah Rusak Berat Listrik Masih Padam

Pasca Gempa M 7.3 di Kepulauan Mentawai 2 Rumah Rusak Berat Listrik Masih Padam

Mentawai, EDITOR.ID – Gempa bumi M 7.3 dan kemudian di-update menjadi M 6,9 ini berada 177 km barat laut Kepulauan Mentawai memiliki kedalaman 23 km.

‘Pascagempa tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus berkoodinasi dengan BPBD Provinsi Sumatra Barat dan beberapa BPBD kabupaten yang terdampak guncangan gempa,” beber Abdul Muhari, Ph.D. (Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB).

BNPB melaporkan dua rumah rusak akibat gempa berkekuatan 6,9 magnitudo yang berpusat di 177 kilometer barat laut Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

Kerusakan terdata di Kabupaten Kepulauan Mentawai dan satu lainnya di Nias Selatan.

Laporan BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis fenomena geologi tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia.

Sedangkan dari hasil analisis mekanisme sumber gempanya, ini merupakan gempa dengan mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.

Di samping itu, hingga pukul 05.45 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 10 aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock dengan magnitudo terbesar M5,0.

Akibat gempa (25/4/2023) di Mentawai

Hingga saat ini tidak ada laporan korban jiwa akibat gempa bumi yang terjadi pada Selasa dini hari (25/4), namun, dua rumah warga dikabarkan mengalami kerusakan pascagempa M7.3 yang berpusat 177 km barat laut Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatra Barat.

Kerusakan teridentifikasi masing-masing 1 unit di Kabupaten Kepulauan Mentawai dan 1 lainnya di Nias Selatan, Provinsi Sumatra Utara.

Perkembangan terkini, mencatat 1 rumah rusak ringan di Desa Simalegi, Kecamatan Siberut Barat, Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Satu lainnya teridentifikasi di Desa Hili Anombase, Kecamatan Hibala, Kabupaten Nias Selatan.

Laporan BPBD dan BNPB Kabupaten Kepulauan Mentawai tentang para pengungsi

BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai masih melakukan pendataan dampak di Kecamatan Siberut Barat Daya, Siberut Selatan, Sipora Utara dan Sipora Selatan.

“Informasi secara umum, beberapa warga masih melakukan evakuasi ke tempat yang aman,” kata Abdul.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Mentawai menginformasikan sebanyak 2.049 KK atau 8.137 jiwa masih mengungsi di wilayahnya.

Warga yang mengungsi di Kecamatan Siberut Barat berasal dari Desa Simatalu dengan 210 KK (951 jiwa), Desa Simalegi 497 KK (2.194), Desa Sigapokna 599 KK (2.443).

Sementara untuk kecamatan Siberut Utara, 743 KK (2.549 jiwa) yang mengungsi berasal dari Desa Sikabaluan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: