20 Mahasiswa Asing Belajar Keberagaman di Fakultas Agama Islam Unissula Semarang

Semarang,EDITOR.ID, – Sebanyak 20 mahasiswa asing mengikuti seminar keberagaman budaya di Fakultas Agama Islam Unissula Semarang (13/2). Mahasiswa tersebut berasal dari Paraguai, Hongkong, Taiwan, Philipina, Malaysia, Myanmar, Banglades dan Makau.

Pembelajaran tersebut merupakan bagian penting program pertukaran pelajar. Pertukaran pelajar diselengarakan oleh Unissula bertema University Mobility Asia and Pasific (UMAP) discovery camp winter 2023.

Dekan FAI Unissula Drs Muhammad Muhtar Arifin Sholeh MLib,  sangat mengapresiasi penyelenggaraan program tersebut.

“Kegiatan ini sangat positif dan tentu sangat bermanfaat khususnya bagi peserta program. Karena dengan program ini kita bisa saling mengenal, terutama tentang keberagaman budaya yang ada di Indonesia, khususnya di Semarang,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (14/2/2023).

Sementara itu, narasumber Dr Ahmad Syifaul memaparkan, peran kearifan lokal dalam harmonisasi masyarakat multikultural. Lebih lanjut ia menyebut sebagai negara kepulauan, Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman.

“Disamping itu Indonesia terpengaruhi juga oleh budaya luar, seperti budaya Eropa, Cina, Arab, yang kemudian menyatu dengan budaya Indonesia sebagai bentuk akulturasi,” jelasnya.

Dia menyebut, setidaknya ada enam strategi untuk menghadapi keragaman budaya. Diantaranya adalah asimilasi, akulturasi, alternasi, integrasi, pemisahan, dan fusi.

“Sebagai contoh dari akulturasi adalah pembangunan masjid dengan penggabungan berbagai budaya. Dengan begitu kita tetap bisa mencintai budaya kita dengan tetap menghargai budaya orang lain,” ungkapnya di Aula Gedung Al Ghazali FAI Unissula.

Dr Zaenurrosyid memaparkan, lebih lanjut tentang kondisi keberagaman budaya di Semarang. “Semarang ini sebagai sebuah kota bagus dengan banyak keberagamannya, mulai dari budaya hingga agama,” jelasnya.

Ia menambahkan, meski di sini kita bisa jadi berbeda. Saya tidak tau agama kalian. Namun jika saya memakai kopiah, kira-kira agama saya apa? Padahal kopiah ini bukan budaya Arab. Kopiah adalah budaya dari Cina.

” Itulah bentuk dari menyatunya keberagaman budaya yang ada di kota Semarang,” jelasnya.

Sementara ke 20 mahasiswa asing tersebut adalah Chia Chih Hsiao dari (Tamkang University), Chih-Po Hsu (University of Taipei), Chin-Lung Hsieh (National Sun Yat-sen University). Edgilyn Tabellera (West Visayas State University), Glezzyl Resuelo (Cebu Technological University), Hung-Wen Ting National Tsing Hua University. Ivie Jean Ortega (Lyceum of the Philippines University), Jia Han Yang (National Taipei University), Kim Lok Yip (National Taiwan University of Sports), dan Lloyd Emil Santiago (Central Luzon State University).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: