Unair Resmi Deklarasikan 10 Pesan Demokrasi “Tandingi” Pernyataan Sikap Guru Besarnya Kritik Jokowi

Inilah Isi 10 Pesan dan Pernyataan Sikap Resmi Kampus Unair Soal Demokrasi dan Pemilu 2024: Ajak Mewujudkan Pemilu Berkualitas dan Demokrasi Bermartabat

Rektor Unair Prof Dr Mohammad Nasih Foto Dok Universitas Airlangga

8. Semua ASN beserta Polisi Republik Indonesia (POLRI) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk bersikap netral sesuai dengan Tugas, pokok dan fungsi(tupoksi)-nya masing masing. Lebih detailnya untuk Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) hendaknya benar-benar menjamin keamanan, keselamatan, dan kenyamanan semua warga negara, khususnya yang mempunyai hak pilih, untuk dapat memilih secara bebas, rahasia, dan tanpa rasa takut dan khawatir apapun pilihan yang bersangkutan serta menjamin kebebasan berpendapat.

9. Segenap elemen masyarakat: Profesor, Guru Besar, Ulama, Kyai, Cendekiawan, Intelektual, Akademisi, Dosen serta Mahasiswa agar menjaga nalar, akal sehat dan integritas diri serta secara aktif mengedukasi masyarakat tentang pentingnya Pemilu yang berkualitas, jujur, adil, dan bebas serta pilihan yang rasional dan cerdas bagi keutuhan NKRI, keberlanjutan pembangunan dan kehidupan berbangsa dan bernegara dengan dilandasi prinsip penuh tanggung jawab, arif dan bijaksana.

10. Seluruh Warga Negara yang mempunyai hak pilih, agar dengan suka cita hadir di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan menggunakan hak pilihnya secara bebas, cerdas, rasional dan merdeka sesuai dengan suara hati nurani serta menjaga toleransi, menghormati dan menghargai pilihan orang lain yang mungkin berbeda.

Unair Tegaskan Gerakan Sejumlah Dosennya Tak Wakili Pernyataan Sikap Resmi Kampus

Sebelumnya Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof Dr Mohammad Nasih menegaskan gerakan Unair Memanggil dan Sabda Airlangga yang mengeluarkan pernyataan sikap mengkritik Presiden Joko Widodo bukan sikap resmi atau suara aspirasi kampus Universitas Airlangga.

Gerakan yang diikuti sekelompok dosen dan guru besar tersebut ditegaskan Rektor, bukan mewakili institusi, melainkan atas nama pribadi.

Sebagaimana diketahui sekelompok dosen, guru besar dan alumni menggelar pernyataan sikap di Unair Kampus B dua kali. Agenda pertama pernyataan sikap mengkritik Jokowi menggunakan nama ‘Unair Memanggil’. Dan yang kedua mereka membuat pertemuan dan pernyataan sikap menggunakan nama ‘Sabda Airlangga’ pada Senin (5/2/2024).

Gerakan politik praktis di dalam arena kampus ini langsung mendapat respon dari Rektor Unair Prof Dr Mohammad Nasih. Rektorat menegaskan, agenda yang diikuti guru besar itu bukan mewakili institusi, melainkan atas nama pribadi.

Prof Nasih menyatakan, meski kemarin Senin (5/2/2024) di Unair ada pernyataan sikap bertajuk ‘Unair Memanggil’ dengan nama dan logo Unair, itu sesungguhnya dilakukan orang-orang tertentu. Artinya sejumlah guru besar tidak mewakili semua guru besar Unair. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: